Liputan6.com, Jakarta - Musim kemarau disertai El Nino yang mengakibatkan kekeringan dan krisis air di beberapa wilayah di Indonesia diprediksi hingga September. Beberapa daerah yang mengalami kekeringan berada di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Lampung, dan sebagian Sumatera.‎
Menghadapi situasi tersebut, Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah sejauh ini terus berupaya mengantisipasi kekeringan di wilayah-wilayah yang terdampak kemarau. Sebagai antisipasi jangka pendek, pemerintah telah menyebar pompa-pompa air di wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan yang cukup parah.
"‎Alam seperti itu, tetapi saya kira Menteri Pertanian muter terus ke seluruh wilayah untuk bagi pompa terutama di tempat yang betul-betul kering dan memerlukan air. ‎Saya kira tahapan paling cepat itu," ujar Jokowi usai mengikuti Munas Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (31/7/2015).
‎
Jokowi mengatakan, untuk jangka panjangnya, pemerintah akan membangun banyak waduk di tiap daerah yang mengalami dampak kekeringan saat musim kemarau. Pembangunan waduk dan embung dilakukan mulai tahun depan. ‎‎
‎
"Ya ribuan embung yang akan kita bangun tahun depan. Biar kecil-kecil tapi kita bangun di semua tempat. Kuncinya memang kekeringan seperti ini harus ada tampungan air," kata Jokowi.
Kekeringan di NTT
Mengenai kekeringan para di wilayah NTT, Jokowi menilai masalah terjadi karena tidak adanya tempat penampungan air seperti waduk di wilayah tersebut. Padahal bila di NTT dibangun waduk maupun embung yang banyak, maka dampak kemarau tidak akan separah seperti saat ini. ‎
‎
"Di NTT berpuluh-puluh tahun kuncinya juga tidak kita siapkan. Kuncinya di mana, ya air. Tidak dibuatkan waduk, tidak dibuatkan embung,"‎ kata Jokowi.
Ia yakin bila ribuan waduk atau embung telah dibangun, maka dampak kemarau di beberapa wilayah tid‎ak akan terlalu dirasakan oleh warga. Namun untuk mewujudkan hal tersebut, perlu waktu yang tidak sebentar. Ia meminta agar warga memberi waktu bagi pemerintah untuk bekerja.
"Sekarang buatan irigasi kalau enggak itu, mau nanam apa. Kenaikan produksi itu bisa memperbanyak waduk, embung, memperbaiki irigasi menuju sawah, kebun. Jadi mau ada El Nino, kemarau panjang, tampungan air ada. Tetapi sekali lagi, itu butuh waktu," pungkas Jokowi. (Mvi/Sss)