Liputan6.com, Jakarta - Tim Bidang Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Wasdakim) Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai mengamankan 47 warga negara Tiongkok dan 1 Taiwan. Mereka diduga tidak memiliki dokumen lengkap.
48 Warga negara asing yang terdiri dari 35 laki-laki dan 13 perempuan ini tertangkap di Villa Bali Resident, Jalan Goa Gong Nomor 5 Jimbaran, Bali. Mereka diduga melalukan cybercrime atau sibernetika.
"Sambil bekerja sama dengan aparat penegak hukum lainnya yaitu Polda Bali, melihat kemungkinan mereka melakukan cybercrime, atau kasus yang lain selain pelanggaran keimigrasian," ujar Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie di Kantor Dirjen Imigrasi, Jakarta, Jumat (21/8/2015).
Ronny menjelaskan, penggerebekan ini dilakukan saat tim Wasdakim meminta izin masuk ke vila tempat mereka tinggal tidak dihiraukan. Sehingga mereka memaksa masuk dengan cara mendobrak pintu.
"3 Terduga warga negara Tiongkok berusaha melarikan diri, namun gagal karena sekililing vila sudah dijaga petugas," kata dia.
Dari penggerebakan itu, petugas mengamankan sejumlah barang yang ada di penginapan itu. Di antaranya papan tulis yang bertuliskan sejumlah catatan dalam huruf mandarin, laptop, telepon genggam, paper shredder, 25 paspor warga negara Tiongkok, dan 1 paspor warga negara Taiwan.
"Sedangkan 22 paspor milik rekannya yang lain, hingga kini belum ditemukan," jelas Ronny.
Menurut Ronny, mereka yang tertangkap nantinya akan diproses hukum. Bila terbukti tidak memiliki dokumen imigrasi yang lengkap, mereka akan langsung dideportasi ke negaranya masing-masing.
Pencekalan
Polda Metro Jaya berharap ratusan warga negera Tiongkok dan Taiwan yang ditangkap terkait sibernetika di Tanah Air, bakal mendapat sanksi cekal di negaranya. Sehingga tidak bisa bepergian ke negara lain.
Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi sindikat internasional tersebut masuk ke negara lain, termasuk ke wilayah RI, setelah dideportasi.
"Daftar nama yang kemarin ditangkap sudah disampaikan. Dan harapan kami, pihak imigrasi negara asal mereka akan melakukan cekal. Sehingga enggak bisa keluar lagi mereka dari Taiwan dan China," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat.
Krishna menjelaskan, ratusan pelaku kejahatan di dunia maya ini masuk secara legal ke wilayah RI, menggunakan visa kunjungan wisata yang difasilitasi bos besar mereka di Taiwan yang diduga bernama Chen.
Setelah berhasil lolos ke wilayah RI, lanjut Krishna, mereka dikoordinir seorang WNI berinisial WA untuk tempat tinggal dan kebutuhan sehari-hari mereka.
"(Masuknya) pakai visa kunjungan dan wisata. Jadi mereka diorganisir oleh 1 orang Taiwan, direkrut untuk dipekerjakan di Indonesia, tapi bukan untuk pekerjaan ini," jelas Krishna.
Setelah diperiksa kepolisian, terang Krishna, para pelaku akan dideportasi karena menyalahi visa mereka. Sementara kepada otak sindikat ini, yakni Chen dan WA, akan dikenakan pelanggaran pasal tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
"2 Orang ini akan dijerat pidana perdagangan orang," imbuh Krishna.
Sementara Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menegaskan, ke depan pihaknya lebih meningkatkan pengawasan terhadap keberadaan warga asing. Sehingga kasus kriminal antarnegara dengan lokasi di wilayah RI ini tidak terulang.
"Ke depan kita lebih waspada mengantisipasi, Kepolisian akan lebih mengintensifkan kinerja untuk menangani kasus yang lintas batas seperti ini," ujar Tito di Mapolda Jumat. (Rmn/Mut)
47 Warga Tiongkok Ditangkap Imigrasi, Diduga Pelaku Cybercrime
Warga Tiongkok dan Taiwan yang ditangkap terkait sibernetika di Tanah Air ini, diharapkan mendapat sanksi cekal di negaranya.
diperbarui 21 Agu 2015, 16:31 WIBDiterbitkan 21 Agu 2015, 16:31 WIB
Sejumlah Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok berhasil diamankan oleh Polda Metro di kawasan Cilandak Timur, Jakarta, Kamis (7/5/2015). Mereka diduga terlibat penipuan dengan modus cyber crime. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
LavAni Sayangkan Jumlah Tim Peserta PLN Mobile Proliga 2025 Berkurang, Tetapi...
PLN Icon Plus Mastikan Infrastruktur Andal selama Natal dan Tahun Baru
5 Perkara Paling Menonjol di Garut sepanjang 2024
Evakuasi WNI dari Suriah: Terbaru, 91 Orang Tiba di Indonesia
Wahana Honda Bidik Penjualan 5 Ribu New Scoopy dalam Sebulan
Dari Blackberry hingga iPhone, Ini 12 Ponsel Paling Populer Selama 20 Tahun Terakhir
Mental Block Hilang, Cuan Datang: Jurus Bangkit dari Kebuntuan Kreatif
Fakta Unik Karapan Sapi, Tradisi Turun Temurun dari Madura
7 Potret Pesta Ultah Maudy Ayunda ke-30, Dapat Kejutan Manis Jesse Choi
Mau Ucapkan Selamat Tahun Baru, Kamu Harus Coba Tiga Fitur WhatsApp Ini
Terungkap Isi Pikiran Kimberly Ryder Saat Ditalak 3 Edward Akbar
Deretan Hoaks Catut Nama Jokowi Terbaru, Simak Faktanya