Ahok Bertemu Walikota Rotterdam Bahas Pelabuhan Baru di Ibukota

Ahok menilai, pemerintah Rotterdam sangat serius bekerja sama dengannya dalam mewujudkan pelabuhan ini.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 24 Agu 2015, 09:27 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2015, 09:27 WIB
20150821-Gubernur Ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dijadwalkan bertemu dengan Walikota Rotterdam, Belanda di Balaikota, Jakarta. Keduanya akan membahas pembangunan pelabuhan baru di Jakarta.

"Kita ingin sekali pelabuhan Rotterdam yang besar, termasuk reklamasi yang mereka lakukan di Rotterdam konsep kerja sama swastanya itu seperti apa. Sekarang kan kita dolar terlalu kuat nih, sebetulnya untuk pembangunan itu kita butuh duit dari luar bukan hanya duit untuk membangun kalau bicara pelabuhan, tapi juga pengalaman. Nah Rotterdam ini punya," ujar pria yang kerap disapa Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (24/8/2015).

Ahok ingin membuat pelabuhan di kawasan Pulau O, P, dan Q seluas 100 hektare tidak jauh dari Marunda dan Tanjung Priok. Pelabuhan ini nanti akan jadi pusat logistik dan mendukung pelabuhan Tanjung Priok yang sudah lebih dulu beroperasi.

"Itu harus jadi pusat logistik dan pelabuhan laut dalam di Jakarta. Bukan hanya untuk Jakarta tapi juga termasuk untuk Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah. Jadi Jakarta kan sudah hampir 60-70% keluar masuk barang logistik di sini tapi kita kurang dalam. Jadi ini akan membantu tol lautnya Pak Jokowi," tambah Ahok.

Mantan politisi Golkar dan Gerindra itu mengatakan, dalam kondisi ekonomi yang sekarang ini, tidak hanya diperlukan dana besar, tapi pengalaman cukup. Ahok menilai, pemerintah Rotterdam sangat serius bekerja sama dengannya dalam mewujudkan pelabuhan ini.

"Kunci itu ada di KBN (kawasan berikat nusantara) Marunda dan Bekasi yang ada Marunda Center. Nah kita butuh pengalaman yang punya duit. Yang paling cocok adalah Rotterdam. Dia sudah 2 kali datang, serius, dia akan ngundang saya. Saya mungkin tanggal 19 September ke sana kunjungan balasan mungkin 23-nya sudah kembali," tutur Ahok. (Mvi/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya