Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menormalisasi sungai di Jakarta. Kali ini, Pemprov DKI fokus pada normalisasi Sungai Ciliwung. Permukiman di bantaran sungai itu pun direlokasi.
Pekan lalu, Pemprov DKI menertibkan permukiman di Kampung Pulo. Walaupun penertiban tersebut mendapat sejumlah kritikan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai cara yang dipakai Pemprov untuk merelokasi warga lebih manusiawi dibanding Tangerang Selatan. DKI baru menggusur warga setelah rusun jadi.
"Makanya saya marah sama walikota. Ini orang sudah tinggal lama, Cisadane dan Ciliwung mirip-mirip kasusnya," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Selasa (25/8/2015).
Sejumlah pihak menilai penggusuran tidak manusiawi karena tidak ada ganti rugi. Tapi, aturan pemberian uang kerohiman kepada warga sudah tidak berlaku lagi. Oleh karena itu, DKI Jakarta memilih membangun rusun sebagai kompensasi lain untuk warga terdampak relokasi.
"Kamu enggak bisa main usir orang terus enggak dikasih solusi rusun. Enggak ada main usir saja enggak bisa dong. Jangan bandingin saya," tegas Ahok.
Kalau boleh memilih, kata mantan Bupati Belitung Timur itu, ingin memberikan uang dibanding membangun rusun. Sebab, anggaran yang dikeluarkan jauh lebih murah memberi uang kerohiman.
"Secara jujur, kalau mau kasih duit saya lebih suka kasih Rp 15 juta. Saya bangun satu rusun butuh Rp 140-200 juta. Kalau mau minta Rp 15 juta pulang kampung mau kasih kerohiman saya kasih Rp 15 juta lebih, untung saya," jelas Ahok.
Bagi dia, tidak mudah menyediakan rumah susun bagi warga terdampak penertiban. Sebab, bila jumlah rusun belum terpenuhi, penertiban belum bisa dilakukan.
"Bangun rusun 500 saya mau pindahin 2.000 saja, saya enggak berani bongkar. Tapi kalau 2.000 orang bilang sudah pak kasih Rp 10 juta aja asal kami pergi 25% kerohiman. Saya kasih. Kenapa? Langsung kasih langsung selesai masalah. Kalau rusun saya butuh 1,5 tahun. Kalau kerohiman seperti dulu 2010 masih boleh dulu. Dia enggak mau kasih karena enggak ada anggaran. Ya minta dong sama DPRD kalau enggak ada duit bikin rusun. Kalau enggak begitu pengusiran namanya," tutup Ahok. (Bob)
Ahok Lebih Suka Gusur Ganti Uang Ketimbang Bangun Rusun
Sebab, bangun rusun lebih mahal ketimbang beri ganti rugi. Namun, warga bantaran sungai harus meninggalkan Ibukota.
diperbarui 25 Agu 2015, 11:42 WIBDiterbitkan 25 Agu 2015, 11:42 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Staf Khusus BPIP Benny Susetyo Meninggal Dunia
Panduan Membuat Es Teller, Minuman Lezat dan Segar yang Bisa Dibuat di Rumah
VIDEO: Helikopter Israel Terlihat Tembakkan Rudal di Atas Wilayah Perbatasan dengan Lebanon
VIDEO: Perayaan ke-79 Hut TNI, Sejumlah Ruas Jalan Ditutup
Kisah Gus Dur Bongkar Samaran Wali yang Bersembunyi, Diungkap KH Said Aqil Siradj
6 Potret Sepatu Hasil Modifikasi Sendiri, Tahan Malu Jika Dipakai
Jokowi Minta TNI Kawal Transisi Pemerintahan: Jangan Sampai Ada Riak yang Ganggu Keamanan
Lebanon Terima Bantuan Medis Pertama dari PBB, Bisa Obati Ribuan Orang
Jokowi Puji Prabowo di Upacara HUT TNI: Terima Kasih Telah Tingkatkan Kekuatan Pertahanan Indonesia
5 Tanda Pasanganmu Bosan dengan Hubungan, Segera Atasi Sebelum Terlambat
Ma’ruf Amin Minta TNI Kawal Transisi Pemerintah Secara Aman dan Damai
Sambut HUT Ke-79 TNI, Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi