Kapal WNI Tenggelam di Malaysia, Ini Nomor yang Bisa Dihubungi

"Kami sangat berharap yang merasa kehilangan anggota keluarganya segera melapor ke polisi," imbau Anton.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 08 Sep 2015, 07:27 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2015, 07:27 WIB
Ilustrasi Kapal Tenggelam (3)
Ilustrasi Kapal Tenggelam

Liputan6.com, Jakarta - Tim Disaster Victim and Identification (DVI) Mabes Polri turut membantu proses identifikasi korban kapal karam di Perairan Sabak Bernam, Malaysia. Tim juga akan bergerak mengumpulkan data antemortem keluarga korban yang mayoritas Warga Negara Indonesia (WNI).

Kepala DVI Mabes Polri, Kombes Pol Anton Castilani mengungkapkan, para korban mayoritas berasal dari 3 provinsi, yakni Sumatera Utara, Nangroe Aceh Darussalam, dan Jawa Timur. Pihaknya pun telah meminta bantuan tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) 3 Polda bersangkutan untuk mengumpulkan data antemortem keluarga korban.

"Data antemortem harus dikumpulkan dari pihak keluarga untuk membantu proses identifikasi jenazah yang berhasil ditemukan," ujar Anton di Mabes Polri, Jakarta, Senin 7 September 2015.

Data antemortem itu, kata Anton bisa berupa foto, rekam medis, rekam kesehatan gigi, atau tanda-tanda medis seperti luka bekas operasi dan tato yang ada di tubuh korban. Nantinya data antemortem itu akan dicocokkan dengan data postmortem jenazah yang berhasil ditemukan.

"Begitu jenazah ketemu, kita periksa data postmortem, nanti kita cocokan dengan data antemortem. Itu proses rekonsiliasi, nanti kita lakukan pemeriksaan DNA dan rekam gigi," beber dia.

Dalam proses identifikasi ini, Anton menyayangkan situasi antar-penumpang kapal yang tidak saling kenal. Sehingga menjadi kendala tersendiri bagi tim DVI untuk mengidentifikasi korban. Karena itu, ia berharap masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk melapor ke polisi.

"Kami sangat berharap yang merasa kehilangan anggota keluarganya dapat segera melapor ke polisi," imbau Anton.

Karena dugaan kuat korban mayoritas berasal dari Sumatera Utara, Aceh, dan Jawa Timur, Anton berharap masyarakat melapor ke Polda yang ada di 3 daerah tersebut. ‎Tim Biddokes Polda yang bersangkutan juga telah menyiapkan kontak yang dapat dihubungi terkait korban kapal karam di Malaysia itu.

Untuk wilayah Jawa Timur, masyarakat bisa menghubungi Oni di nomor 081381782827, 081333016164 atau fax 031-8290278. Sementara di wilayah Sumatera Utara dapat menghubungi Jauhari di nomor 081361053104 atau 061-42079653, dan untuk Aceh dapat menghubungi Suyoto di nomor 08115466515 atau 0651-41532.

Hingga Senin 7 September, total korban meninggal mencapai 62 orang. 23 jenazah di Hospital Ipoh, 6 jenazah di Hospital Teluk Intan, 10 jenazah di Hospital Sabak Bernam, dan 23 jenazah di Hospital Kuala Lumpur. 

Sementara korban selamat berjumlah 20 orang. 

Jumlah jenazah yang berhasil diidentifikasi hingga saat ini adalah 29 jenazah dimana 21 jenazah diidentifikasi langsung oleh keluarga dan 8 jenazah diidentifikasi melalui dokumen identitas yang melekat pada tubuh korban. (Ron/Mar)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya