Jokowi Berbelasungkawa Atas Meninggalnya Adnan Buyung Nasution

Dia menilai Buyung sebagai pejuang hak asasi manusia yang gigih, berani, dan berintegritas tinggi.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 23 Sep 2015, 12:59 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2015, 12:59 WIB
20150923-Jenazah-Adnan-Buyung-Jakarta
Keluarga menangis saat melayat ke rumah duka pengacara senior Adnan Buyung Nasution di kediamannya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (23/9/2015). Adnan menghembuskan napas terakhir pada pagi tadi pukul 10.15 WIB. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Pengacara senior Adnan Buyung Nasution meninggal dunia. Dia mengembuskan napas terakhirnya pada usia 81 tahun di ruang ICCU Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta, pukul 10.14 WIB tadi.

Kabar meninggalnya Adnan Buyung langsung mendapat respons dari Presiden Joko Widodo. Jokowi mengaku baru mendapatkan kabar meninggalnya Adnan Buyung saat tiba di Bandar Udara Syamsuddin Noor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. ‎

Jokowi pun menyampaikan ungkapan belasungkawanya di sela-sela kunjungan tersebut.

‎"Innalillahi Wainna Illaihi Rojiun, saya sampaikan duka cita atas meninggalnya Bang Adnan Buyung Nasution," ucap Presiden melalui Tim Komunikasi Presiden di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (23/9/2015).

‎Bagi Jokowi, Adnan Buyung adalah seorang panutan dan tokoh bangsa. Dia juga menilai Buyung sebagai pejuang hak asasi manusia yang gigih, berani, dan berintegritas tinggi.

Jokowi berharap Adnan Buyung dapat diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

‎"Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan diampuni segala dosa-dosanya. Aamiin," kata Jokowi.

Jumat, 18 September 2015, Adnan Buyung  Nasution menderita sakit gigi hebat dan masuk rumah sakit untuk mencabut gigi. Akibatnya, Adnan Buyung ‎tidak bisa mengonsumsi makanan yang keras dan hanya mampu makan makanan cair. Akhirnya, asam lambungnya naik dan muntah hebat, sampai berimbas pada debar jantung tak beraturan.

Pengacara kondang ini juga memiliki riwayat gagal ginjal sejak Desember 2014, sehingga harus melakukan hemodialisis atau cuci darah tiga kali dalam sepekan. Tak hanya itu, Adnan Buyung juga menderita sakit jantung dan darah tinggi sehingga dia rutin mengonsumsi obat. ‎(Bob/Mvi/Sar)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya