Kalimat Terakhir Bocah F ke Wali Kelas Sebelum Ditemukan Tewas

Wali Kelas II B SDN 05 Pagi Kalideres, Filar Fhitaloka mengaku kaget atas peristiwa yang menimpa anak muridnya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 08 Okt 2015, 14:43 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2015, 14:43 WIB
Ilustrasi Pelecehan Seksual Anak
Ilustrasi kekerasan pada anak. Sumber: Istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Bocah F ditemukan tewas mengenaskan dengan jasad dibungkus dalam sebuah kardus di kawasan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat. Saat ditemukan, tubuh bocah 9 tahun ini tertekuk, mulut serta kaki dan tangannya dilakban.

Wali Kelas II B SDN 05 Pagi Kalideres, Filar Fhitaloka mengaku kaget atas peristiwa yang menimpa anak muridnya. Ia bercerita, sebelum hilang dan ditemukan tewas, F sempat mengembalikan kunci lemari kelas.

Filar menuturkan, pada Jumat 2 Oktober 2015 pukul 09.30 WIB selepas jam pelajaran sekolah, F mengembalikan kunci lemari kelas kepadanya. Kunci itu sudah beberapa hari dipegang oleh bocah F.

"Terakhir sebelum F pulang sekolah, dia ngasih kunci ke saya. Kata dia 'ini kuncinya bu saya kembalikan, besok kan sudah hari Sabtu bu, libur sekolah'," tutur Filar di SDN 05 Pagi Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (8/10/2015).

Namun sang wali kelas menolak menerima kunci itu. Sebab sudah beberapa hari sebelumnya, F dipercaya teman-temannya untuk memegang kunci lemari kelas tersebut.

Tatkala mendengar kabar bocah F meninggal dunia, Filar sangat kaget. Dia tidak menyangka ucapan anak muridnya itu merupakan kalimat terakhir yang disampaikan sebelum meregang nyawa. Filar mengaku tidak merasakan firasat apapun terhadap anak didiknya itu.

"Kaget saya, taunya itu omongan terakhir dia," ucap Filar. Sampai saat ini, sambung Filar, kunci lemari kelas belum juga dikembalikan pihak keluarga. Namun ia mengaku tidak mempermasalahkan. "Enggak apa, kita di sekolah selalu ada kunci cadangan," tukas Filar.

Jasad bocah F ditemukan sekelompok pemuda yang tengah melintas, kondisi jasad F sangat mengenaskan. Hasil autopsi mengungkapkan, F mengalami kekerasan seksual dan fisik yang akhirnya membuatnya meregang nyawa.

Identitas gadis kecil ini baru terungkap usai keluarga mendatangi kamar jenazah RS Polri, setelah mendengar pemberitaan mengenai penemuan mayat bocah perempuan di media elektronik, Sabtu 3 Oktober 2015 siang. (Ali/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya