Sambut Tahun Baru Islam, Warga Jambi Berdoa Asap Segera Hilang

Pejabat Gubernur Jambi, Irman baru-baru ini mengatakan, titik api di Provinsi Jambi terpantau kecil dan bahkan sempat kosong.

oleh Bangun Santoso diperbarui 14 Okt 2015, 16:42 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2015, 16:42 WIB
20150916-Kabut Asap-Jambi
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jambi - Menyambut tahun baru Islam 1437 H, ratusan warga Jambi tumpah ruah memenuhi sejumlah jalan protokol di daerah itu Selasa malam. Tak seperti tahun sebelumnya, peringatan tahun baru kali ini diselimutiĀ pekatnya kabut asap yang sudah berlangsung hampir 3 bulan.

"Selain merayakan tahun baru Islam dengan pawai obor, kita bersama mengajak seluruh warga Jambi berdoa agar bencana kabut asap di Jambi cepat menghilang," ujar Akhmad, mahasiswa IAIN Sultan Thaha Syaifuddin (STS) Jambi saat menggelar pawai obor di kawasan Telanaipura, Kota Jambi, Selasa 13 Oktober 2015 malam.

Pawai obor yang terkonsentrasi di depan Kantor Gubernur Jambi itu juga diselingi sejumlah orasi dari mahasiswa. Di mana mahasiswa ikut mengkritisi lambannya pemerintah dalam menanggulangi bencana asap di Jambi dan daerah lain.

"Seharusnya bencana asap ini dijadikan darurat nasional. Udara kotor ini dihirup ribuan warga tiap hari berbulan-bulan, tak cukup hanya kompensasi uang, ini persoalan kesehatan dan nyawa," ujar Udin salah seorang warga yang ikut dalam pawai obor tersebut.

Pejabat Gubernur Jambi, Irman baru-baru ini mengatakan, titik api di Provinsi Jambi terpantau kecil dan bahkan sempat kosong. Asap yang terus menyelimuti menurutnya adalah kiriman dari daerah tetangga yakni Provinsi Sumatera Selatan.

"Makanya kita dukung seluruh sumber daya yang ada termasuk bantuan pesawat asing dikerahkan ke sana (Sumate ra Selatan) karena di sana memang titik api paling banyak di Sumatera," kata Irman.

Irman juga menyebutkan, tim penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) diĀ Provinsi Jambi sudah berhasil memadamkan lebih dari 15.000 hektare kawasan terbakar. Di mana sisanya masih dalam proses pemadaman sekitar 200 hektare lagi. (Ron/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya