Kabut Asap Tambah Pekat, Langit di Barito Kalteng Berubah Kuning

Karena kabut asap, jarak pandang di daerah itu hanya 100 meter.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Okt 2015, 09:01 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2015, 09:01 WIB
Kabut asap menyelimuti Kota di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Selama bulan Juli ini, jumlah titik api akibat kebakaran lahan mencapai 170 titik

Liputan6.com, Jakarta - Kabut asap yang melanda wilayah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, semakin pekat. Jarak pandang di daerah itu hanya 100 meter.

"Kabut asap pagi ini semakin tebal disertai dengan embun, sehingga jarak pandang sangat terbatas dan membuat sesak napas," kata seorang warga Muarateweh, Barito Utara, Rahman Hidayat, Kamis (15/10/2015).

Kepala Kelompok Tenaga Teknis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Muarateweh, Sunardi mengatakan, jarak pandang permukaan pada pagi ini mencapai 100 meter. Sementara jarak pandang vertikal 150 kaki.

Menurut dia, kondisi ini lebih parah dibandingkan dengan yang terjadi pada Rabu 14 Oktober 2015. Di mana jarak pandang kemarin tercatat sekitar 200 meter.

"Pagi ini cuaca terlihat berkabut dengan warna kekuning-kuningan," tutur Sunardi.

Sementara Sekretaris Manggala Agni di Kantor Seksi Konservasi Wilayah IV Muarateweh, Aswaludin mengatakan, berdasarkan pantauan 2 satelit, yakni NOAA 18 dan Terra/Aqua (NASA), tak ada titik panas di kawasan Barito Utara.

"Kabut asap ini diduga kiriman dari luar kabupaten, karena deteksi satelit Terra di wilayah Barito Selatan ada 15 titik panas dan Barito Timur ada dua titik api," ujar Aswaludin. (Ant/Ndy/Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya