Ahok Cabut KJP Pelajar yang Terlibat Rusuh di Piala Presiden

Seharusnya, kata Ahok, warga DKI termasuk Jakmania bisa menerima dan menyambut positif pertandingan final Piala Presiden.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 19 Okt 2015, 13:55 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2015, 13:55 WIB
20150930-gub-jakarta-ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan remaja yang diduga pendukung klub sepak bola Persija Jakarta diamankan polisi saat laga final Piala Presiden. Mereka diduga terlibat aksi kerusuhan yang mewarnai pertandingan antara Persib dan Sriwijaya FC.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama heran dengan sikap pemuda-pemuda tersebut. "Yang penting sekarang yang jadi masalah tuh justru di Jakmania sebetulnya," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Senin (19/10/2015).

Menurut dia, seharusnya warga DKI termasuk Jakmania bisa menerima dan menyambut positif pertandingan final yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Bukan malah melakukan aksi anarkis.

"Harusnya kan Ibukota kalau ada turnamen yang sepert ini, sesuatu hal yang menyenangkan," ucap Gubernur yang akrab disapa Ahok itu.

Mantan anggota Komisi II DPR ini melihat kondisi ini sebagai masalah yang harus dibenahi. Oleh karena itu, dia akan mendata seluruh remaja yang diamankan polisi kemarin. Jika di antara remaja itu merupakan pelajar yang menerima dana bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP), Ahok akan mencoret namanya.

"Makanya saya minta nama-nama dari polisi, sekolahnya di mana anak-anak itu, panggil orangtuanya. Kalau ada KJP kita cabut KJP-nya. Supaya dia kasih pelajaran," tegas Ahok. (Bob/Sun)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya