Liputan6.com, Jakarta - Satu pendaki tewas akibat kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu hingga kini belum teridentifikasi. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polres Magetan kesulitan mengidentifikasi korban kebakaran hutan di jalur pendakian Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Anggota tim DVI Polres Magetan, Aris Eko mengatakan tim DVI tim masih berupaya mengidentifikasi korban hingga Senin 19 Oktober 2015 malam.
"Masih ada satu pendaki tewas akibat musibah Gunung Lawu yang belum teridentifikasi. Hal itu karena minimnya data pendukung," ujar Aris Eko kepada wartawan di Magetan seperti yang dikutip Antaranews, Selasa (20/10/2015).
Menurut dia, petugas belum bisa dipadukannya data antemortem dan postmortem korban. Terlebih, data pembanding yang diperoleh petugas, minim.
Kendala lainnya, jenazah korban hangus dan rusak akibat terbakar sehingga sulit dikenali dari ciri-ciri fisiknya.
Aris menjelaskan tim DVI sudah mengambil sampel DNA korban untuk mengungkap identitas pendaki yang tewas ini. Sampel ini akan dikirim ke Puslabfor Polri Cabang Jawa Timur untuk ditindaklanjuti.
Sebelumnya, Tim SAR mendapat laporan Minggu 18 Oktober 2015 siang terdapat 9 pendaki yang menjadi korban kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu, tepatnya di antara pos 3 dan 4 jalur pendakian Cemoro Sewu.
Sebanyak 7 korban di antaranya tewas dan lainnya kritis. Petugas juga telah berhasil mengidentifikasi 6 dari 7 korban tewas.
Keenam korban teridentifikasi adalah Sumarwan warga Beran, Ngawi; Nanang Setya Utama (16) warga Beran, Ngawi (anak Sumarwan); Rita Septi Hurika (21) warga Paron, Ngawi (keponakan Sumarwan); Awang Feri Ferdika warga Karangasri, Ngawi (pacar Rita Septi); Joko Prayitno (31) warga Kebun Jeruk, Jakarta; dan Kartini (28) warga Jakarta.
Selain itu, ada dua korban kritis yakni, Eko Nurhadi (45) warga Karangjati, Ngawi yang dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya, dan Novi Dwi (14) warga Beran, Ngawi yang dirujuk ke Solo.
Korban kritis Novi Dwi adalah anak perempuan dari korban tewas Sumarwan dan korban kritis Eko keponakan dari korban tewas Sumarwan.
Selasa dini hari, ketujuh jenazah pendaki masih berada di posko DVI Operasi SAR musibah pendaki Gunung Lawu di RSUD dr Sayidiman Magetan. (Bob/Ado)
DVI Kesulitan Identifikasi 1 Pendaki Gunung Lawu
Data pembanding yang dimiliki tim DVI, minim.
diperbarui 20 Okt 2015, 06:35 WIBDiterbitkan 20 Okt 2015, 06:35 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bunuh 35 Orang dari Insiden Menabrak Kerumunan, Pria di China Divonis Hukuman Mati
PDIP: Tidak Usah Berspekulasi Terlalu Jauh KPK akan Panggil Ibu Megawati
4 Zodiak Beruntung Ini Akan Memiliki Tahun Terbaik di 2025
One UI 7 Versi Beta Hanya Hadir di Galaxy S24, Samsung Galaxy S23 Tak Kebagian
Top 3: Harga Emas Naik 28%
Wabah PMK Menyerang Hewan Ternak di Gunungkidul, Warga Diminta Waspada
Prediksi Liga Inggris Leicester City vs Manchester City: Kapan Bangkit The Citizens?
Ananta Rispo Bongkar Utang Fico Fachriza Setelah Nikita Willy Merasa Ditipu: Ke Sini-sini Makin Parah
6 Potret Anak Artis Rayakan Ulang Tahun di Penghujung 2024, Dapat Kejutan Istimewa
16 Tempat Wisata Jogja Hidden Gem yang Wajib Dikunjungi, Destinasi yang Tak Kalah Seru
PergiKuliner Festival: Taste of Holiday Mampir di Bandung, Ada Makanan Halal dan Non-halal di Paskal Hyper Square
Momen Libur Nataru, Penyeberangan Merak-Bakauheni Dipastikan Berjalan Lancar