Menlu Retno: Sudah Waktunya RI Masuk Dewan Keamanan PBB Lagi

Menlu Retno menyebut, Indonesia berjuang untuk menjadi anggota tidak tetap DK PBB untuk kali keempat.

oleh Farhannisa Nasution diperbarui 23 Okt 2015, 23:45 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2015, 23:45 WIB
20151012-Wawancara-Khusus-Jakarta-Retno-L.P-Marsudi
Menteri Luar Negri Retno L.P Marsudi saat wawancara khusus dengan tim Liputan6.com di Gedung kementerian Luar Negri, Jakarta, Senin(12/10/2015). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia terkenal sejak lama dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif. Seiring dengan itu, Indonesia turut berperan dalam perdamaian dunia. Eksistensi Indonesia ini diwujudkan dalam bentuk pengiriman peacekeeper atau penjaga perdamaian yang dikenal sebagai pasukan Garuda.

"Indonesia adalah penyumbang peacekeeper yang cukup besar. Sampai saat ini Indonesia sudah mengirim 2.730 peacekeeper di 9 negara," ucap Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi saat berbincang dengan Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Agar berperan lebih aktif lagi, menurut Menlu yang akrab disapa Retno itu, Indonesia terus menggalang lobi atau dukungan ke beberapa negara dunia untuk pencalonan anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB periode 2019-2020. Sebab, Indonesia sudah seharusnya berada lebih jauh pada lingkup tersebut.

Terakhir Indonesia duduk sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 2007-2008. Sebelumnya, periode 1995-1996 dan 1974-1975.

"Hampir semua negara memberikan respons positif terhadap Indonesia. Ini bukan pertama kali Indonesia memperjuangkan diri jadi anggota tidak tetap DK PBB. Sudah waktunya kita (kembali) berada di dalam DK PBB," ujar mantan Duta Besar RI untuk Belanda tersebut.

Selain itu, Menlu Retno juga menjadi saksi saat sejarah tercipta. Di mana kali pertamanya bendera Palestina dikibarkan di Rose Garden, Kantor PBB, New York, Amerika Serikat pada Rabu 30 September 2015.

Menlu wanita pertama dalam sejarah Indonesia itu juga menuturkan ketegasannya dalam mengemban tugas. "Akan bersikap tegas jika ada national interest (kepentingan nasional) kita terkoyak...," tukas Retno.

Bagaimana bincang-bincang selengkapnya dengan isu menarik tersebut? Bagaimana pula implementasi penerapan diplomasi down to earth Menlu Retno, serta rencana masa tugas 4 tahun ke depan sebagai Menlu RI dan suara hati atau cita-cita seorang Retno Marsudi untuk Indonesia?

Simak selengkapnya wawancara khusus dengan Menlu Retno Marsudi yang dipandu Farhanissa Nasution dalam video berikut:

(Tnt/Ans)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya