Kabut Asap, Suku Anak Dalam Kini Tinggal di Rumah Evakuasi

40 Orang Rimba Jambi terkena ISPA. Oleh karena itu, mereka dievakuasi ke rumah penampungan yang terletak di TNBD.

oleh Bangun Santoso diperbarui 30 Okt 2015, 06:45 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2015, 06:45 WIB
Orang Rimba
Salah satu suku pedalaman di Sumatera. (aet.co.id)

Liputan6.com, Jambi - Berdasarkan hasil pemeriksaan, ada 40 Orang Rimba Jambi atau Suku Anak Dalam yang menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Mereka terkena imbas dari bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

Komunitas Konservasi Indonesi (KKI) Warsi menyatakan telah menyiapkan lokasi rumah singgah sebagai tempat evakuasi korban asap dari Suku Anak Dalam.

Manajer Komunikasi KKI Warsi, Rudi Syaf mengatakan rumah evakuasi Orang Rimba itu berada di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD). Kawasan itu menjadi lokasi yang paling banyak dihuni Orang Rimba.

Menurut dia, Orang Rimba menjadi warga paling rentan terdampak kabut asap. Mengingat, rumah yang biasa ditempati mereka tidak sama seperti rumah warga biasanya. Rumah mereka hanya terbuat dari terpal dan berfungsi sebagai pelindung dari hujan.

"Akibatnya, cukup banyak warga Rimba yang terganggu kesehatannya akibat kabut asap," ujar Rudi di Jambi pada Kamis 29 Oktober 2015.

Faktor lain yang menyebabkan Orang Rimba rentan akan asap adalah kehidupannya yang nomaden. Apabila warga biasa memilih berdiam diri di rumah agar tidak terkena asap. Orang Rimba justru bergerak ke mana-mana ketika ada asap.

"Untuk itu kami sengaja mendirikan rumah evakuasi khusus warga rimba hingga kondisi kabut asap menghilang," tutur Rudi.

Asisten Koordinator Program Pemberdayaan Masyarakat KKI Warsi Ade Candra menyebutkan, rumah evakuasi tersebut dilengkapi fasilitas pendingin udara serta obat-obatan yang didukung sejumlah tenaga medis dari KKI Warsi. Warsi juga melakukan koordinasi dengan pemerintahan desa dan Puskesmas terdekat.

Menurut Ade, sejak rumah evakuasi disiapkan beberapa hari lalu, sudah ada sekitar 80 kepala keluarga (KK) Orang Rimba yang tinggal di rumah evakuasi tersebut.

"Keluhan utama adalah diare, batuk-batuk, dan kulit. Kita cek kesehatannya, jika kondisi memburuk kita rujuk ke rumah sakit. Satu unit mobil ambulans sudah disiapkan," papar Ade.

Dia menambahkan, dari hasil pemeriksaan kesehatan sementara, ada 40 Orang Rimba terserang ISPA yang terdiri dari 30 anak-anak dan 10 orang dewasa.

KKI Warsi merupakan salah satu lembaga non pemerintah yang selama belasan tahun mendampingi Orang Rimba Jambi. (Ndy/Ron)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya