Ahok Belum Puas dengan Kinerjanya Selama Setahun

Banyak hal yang membuat Ahok gusar, seperti produksi bus, museum dan sungai.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 19 Nov 2015, 11:36 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2015, 11:36 WIB
20150911-gub dki-jakart-ahok
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Facebook Ahok)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama atau Ahok merasa belum puas dengan kinerjanya selama setahun ini. Menurut dia masih banyak kekurangan di sana-sini dalam membangun Ibu Kota.

"Kita harap tiap tahun lebih baik ya. Tapi kita kan masih banyak banget kekurangan," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (19/11/2015).

Salah satunya yang membuat Ahok gusar adalah lambatnya produksi bus untuk memenuhi kebutuhan transportasi di Jakarta. Sejauh ini karoseri di Jawa Tengah hanya mampu memproduksi 1 bus dalam sehari.

"Kalau 1 hari 1 bus setahun hanya 365 unit. Dikurangi Lebaran dan weekend enggak kerja segala macam cuma 300 bus hitung-hitungannya. Kita kalau impor juga sayang," jelas Ahok.

Selain itu, masalah birokrasi juga belum tuntas. Sejak awal, Ahok tidak ingin melibatkan swasta dalam menyelesikan berbagai masalah di Jakarta. Tapi, sampai saat ini masih ada saja peluang yang sengaja dibuat agar pemprov melibatkan swasta.

Misalnya, kata dia Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI. Ahok meminta mereka untuk fokus mengurus museum. Namun, museum tetap saja lembab.

"Masa museum kita yang tiap kali ada kelembaban air masuk ke dalam enggak bisa bikin selokan terus kasih pompa? Ini bikinnya tuh festival dan event seharga Rp3-5 miliar macam-macam. Sudin sama dinas juga selalu overlap. Saya bilang sama dinasnya, kenapa Anda tidak pelototin?" papar Ahok.

Belum lagi masalah kebersihan sungai. Dinas Tata air masih memaksakan diri menganggarkan uang untuk menggunakan jasa swasta. Padahal, kata Ahok, pemeliharaan sungai jelas setiap hari dilakukan dan harusnya anggaran digunakan untuk membeli alat berat bukan sewa pada swasta.

"Saya pasangin tracking, saya bisa tahu kerjanya berat, ringan, sedang. Minyak berapa. Dirusakin. Terus dicolongin. Jadi barang tracking kita dicolongin nih. Nah ini mental-mental ini yang harus kita bersihkan," imbuh Ahok.

Untuk mengatasi masalah ini, ke depan, Ahok akan lebih berani dan tegas dalam mengatur anak buahnya.

"Saya pikir ya ke depan ini harus berani aja. Kayak main bola kan saya bilang. Kalau pemainnya enggak mau lari, masa pemain ngegolin ke gawang sendiri? Kalau bek ngegolin ke gawang sendiri ya harus kita ganti," tutup Ahok. (Nil/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya