Liputan6.com, Jakarta - TNI AU menegaskan helikopter jenis AW101 yang bakal dipesannya dari ‎perusahaan asal Italia, Agusta Westland tersebut tidak dikhususkan untuk helikopter kepresidenan.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Dwi Badarmanto menjelaskan, helikopter AW101 ini nantinya juga akan dipakai untuk pasukan TNI AU dalam melakukan berbagai misi, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Baca Juga
"Ini helikopter angkut berat, kita butuh itu. Jadi anggota kita kalau keluar-masukkan logistik atau apa, tidak nunduk-nunduk. Ini untuk menunjang kekuatan TNI AU," kata Dwi di‎ Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (2/12/2015).
Advertisement
Dwi menambahkan, 9 helikopter yang bakal didatangkan TNI AU itu nantinya akan dioperasikan oleh tiga skuadron. Yaitu skuadron 6, skuadron 8, dan skuadron 45 VVIP. Dengan begitu, tidak semua helikopter diperuntukkan untuk VVIP.
Baca Juga
‎"Tidak (Kepresidenan), yang dimaksud untuk dukungan dan pengamanan VVIP kan tidak hanya Presiden, kita kan itu butuh untuk pasukan juga dalam pengamanan. Jadi jangan diartikan sempit," ujar Dwi.
TNI AU sebelumnya mengaku pembelian helikopter angkut berat VVIP Agusta Westland AW 101 sudah melalui berbagai pertimbangan dan kajian. Bahkan sudah mencoba menawarkan ke PT Dirgantara Indonesia (Persero).
‎Dwi mengungkapkan saat pihak TNI AU mengkaji rencana pembelian helikopter angkutan berat. Pihaknya sudah mempertimbangkan produk PT DI, hanya saja tidak ada respons.
"Kita semua sudah pertimbangkan, PT DI sudah diajak bicara tapi tidak ada respons, dan sudah sejak tahun 2010 kita memikirkan untuk meningkatkan kekuatan TNI AU‎," tegas Dwi.
Dwi menilai apa yang menjadi spesifikasi helikopter angkut berat belum bisa dibuat oleh PT DI, hal ini juga yang menjadi alasan kenapa TNI AU memilih Agusta Westland untuk mendatangkan produknya ke Indonesia.‎