Liputan6.com, Jakarta - Endang Supriadi, petugas penjaga pintu perlintasan kereta di kawasan Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat, membenarkan dirinya bukan pegawai atau karyawan PT KAI. Ia mengaku hanya pegawai outsourching.
Ia bekerja di bawah perusahaan outsourching YSS, yang kemudian diketahui PT Yabinsa Security Service. Dari perusahaan itulah dia mendapat pekerjaan sebagai petugas palang pintu perlintasan kereta.
"Bukan Mas, saya bukan karyawan PT KAI. Saya pegawai vendor atau outsourching dari YSS," ujar Endang kepada Liputan6.com di tempatnya bertugas, pos perlintasan kereta api Angke, Jakarta Barat, Senin (7/12/2015).
Baca Juga
Meski demikian, Endang mengaku punya sertifikasi dari PT KAI untuk bertugas sebagai penjaga perlintasan kereta. Sertifikasi itu dimilikinya karena sudah menguasai segala panel dan simbol penting dalam dunia perlintasan perkeretaapian, khususnya di pos perlintasan.
"Saya sudah punya sertifikasi ini. Semua yang jaga harus bersertifikasi kaya begini. Karena harus punya keahlian dan lewat pelatihan khusus," ungkap dia.
Meski hanya pegawai outsourching, ia mengaku bangga dan menjalani tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Ia selalu menyambut kereta yang datang melintasi pos jaganya.
"Saya jalani itu semua dengan tanggung jawab. Di sini pakai sistem shifting juga kok, kerjanya 8 jam sehari," pungkas Endang.
Kecelakaan maut terjadi antara kereta dengan Metro Mini di perlintasan kereta di Angke, Tambora, Jakarta Barat, Minggu 6 Desember kemarin. Akibatnya, 18 orang tewas dan 6 lainnya luka-luka. salah satu korban tewas adalah Amadi, sopir Metro Mini maut.
Advertisement