Liputan6.com, Bogor - Ada cara unik yang dilakukan Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto untuk mengajak para bomber atau pelajar dan anak muda yang suka corat-coret agar tidak melakukan aksi vandalisme. Bima membangunkan taman khusus corat-coret seharga hampir setengah miliar rupiah.
Bima berharap, lewat taman itu, pelajar dan anak muda Bogor tidak asal corat-coret ruang publik. Karena sudah disediakan tempatnya.
"Jadi yang ingin berkreasi dengan mural atau grafiti silahkan. Ini untuk menekan aksi vandalisme di jalan atau tempat umum," kata Bima usai meresmikan Taman Corat Coret di Jalan Panduraya, Bogor, Minggu (10/1/2016).
Tidak dipungkiri, aksi vandalisme di Kota Bogor masih marak terjadi sehingga merusak wajah kota hujan ini. Namun demikian, pihaknya tidak akan segan-segan menindak tegas bagi siapapun yang melakukan aksi tersebut.
"Aksi vandalisme termasuk tindakan kriminal. Sebab itu, kalau ditemukan ada yang melakukan corat coret di tempat publik akan ditindak sesuai aturan yang berlaku," kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN).
Baca Juga
- Lata 65, Komunitas Mural yang Anggotanya Para Manula
- Warga Solo Bersihkan Mural Lambang ISIS
- Pasangan Ini Bikin Mural Terbesar di Dunia Hanya dalam 4 Hari
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor, Irwan Riyanto mengatakan, taman seluas 430 meter persegi ini sebagai program pembangunan sejuta taman, yang salah satunya dengan memanfaatan fasos fasum hibah dari pengembang perumahan.
"Dari pada tidak difungsikan, lahan ini kami manfaatkan untuk Taman Corat Coret sebagai upaya untuk menekan aksi vandalisme," ujar Irwan.
Taman ini, lanjut Irwan, nantinya dikelola oleh sejumlah komunitas mural dan grafiti yang ada di Kota Bogor.
"Saat ini tercatat ada 6 komunitas yaitu Mata Kiri, Taboo, Derau, RCS, Coffer Star dan Skatching Sunda, yang siap merawat dan menjaga taman ini," kata Irwan.
Seni ini memang terbilang sedikit "asing" oleh sebagian masyarakat. Meskipun begitu, tak sedikit kaum pemuda yang menyukai seni mencoret dinding ini.
Di Kota Bogor misalnya, maraknya para 'bomber' --sebutan untuk orang yang memiliki hobi graffiti-- membuat mereka membutuhkan dinding sebagai tempat untuk menyalurkan hobi mereka.
Namun dengan adanya Taman Corat-Coret ini, jelas sangat membantu para komunitas mural dan grafiti di Kota Bogor, karena sejauh ini mereka hanya menggambar atau menulis di ruang kosong tembok warga atau kertas maupun kanvas.
"Mungkin baru ada di Kota Bogor, kota-kota lainnya belum ada tempat khusus bagi komunitas mural dan grafiti," kata Sandy Wasito, pelaku graffiti di Kota Bogor.