Pengadangan Berakhir, Wali Kota Bima Arya Temui Warga Galuga

Pembuangan sampah kembali normal pada Kamis 28 Januari 2016.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 29 Jan 2016, 11:15 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2016, 11:15 WIB
Truk sampah Bogor
Barisan truk sampah menunggu dibukanya kembali TPA Galuga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Pengadangan truk sampah milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota dan Kabupaten Bogor itu ke Pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, berakhir. Pembuangan sampah kembali normal pada Kamis 28 Januari 2016.

Sejak Kamis sore kemarin hingga pagi ini, petugas kebersihan tak henti-hentinya mengangkut sampah yang tertahan selama 4 hari itu untuk dibuang ke TPA Galuga.

"Secara bertahap truk milik DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) sudah bisa masuk TPA Galuga sejak Kamis sore," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Jumat (29/1/2016).

Untuk memastikan tidak ada penumpukan sampah, Bima menginstruksikan pekerja kebersihan DKP Kota Bogor untuk bekerja lembur membuang sampah ke Galuga. Apalagi, sampah sudah mulai mengeluarkan bau busuk.

Bima akan meninjau TPA Galuga untuk berdialog dengan warga pagi ini. Kedatangannya untuk memastikan kisruh pembuangan sampah cepat selesai.

"Saya akan berdialog dengan warga, karena kemarin dalam waktu bersamaan ada ormas yang menolak, ada juga pemulung yang terganggu mata pencahariannya," kata Bima.

Pengadangan truk sampah di Bogor (Liputan6.com/ Achmad Sudarno)

Akses truk sampah dari Kota dan Kabupaten Bogor menuju TPA Galuga diblokade oleh LSM Korek pada Senin 25 Januari 2016. Sampah warga yang ada pun ditumpuk di truk di Kantor DKP Bogor.

Penutupan yang sudah berlangsung selama 4 hari ini, turut memicu terjadinya unjuk rasa ratusan pemulung di TPA Galuga, Kabupaten Bogor.

Para pemulung yang sebagian besar warga sekitar lokasi TPA Galuga itu, mengecam aksi penutupan tersebut karena sama saja memutus mata pencarian mereka.    

"Kita lihat sampai besok, kalau truk sampah masih tidak diperbolehkan melintas, kami akan jemput dan mengawal truk sampah dari kota dan kabupaten sampai ke Galuga," kata salah seorang pemulung, Eman, saat berdemonstrasi di TPA Galuga, Kamis 28 Januari 2016.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya