Pemilik Rumah yang Kejatuhan Pesawat Super Tucano Masih Trauma

Rumah Mujianto saat ini telah diratakan dengan tanah. TNI AU siap bertanggung jawab mengembalikan kondisi rumah dan permukiman sekitar.

oleh Zainul Arifin diperbarui 11 Feb 2016, 15:30 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2016, 15:30 WIB
Rumah Mujianto diratakan dengan tanah
Rumah Mujianto korban jatuhnya pesawat Super Tocano diratakan dengan tanah

Liputan6.com, Malang - Mujianto, pemilik rumah yang kejatuhan pesawat Super Tucano TT 3108, masih trauma. TNI AU pun masih kesulitan berkomunikasi dengan suami almarhumah Erna Wahyuningtyas yang tewas akibat peristiwa tersebut.

Kepala Dinas Operasional Lanud Abdulrachman Saleh Malang Kolonel Penerbang Fairlyanto mengaku perlu berkomunikasi dengan pemilik rumah di Jalan Laksda Adi Sucipto Kota Malang, Jawa Timur, itu untuk memantau kondisi mereka.
 
"Masih butuh waktu komunikasi, pihak keluarga masih trauma. Kami pantau mereka, terutama untuk mengembalikan mentalnya," kata Fairlyanto di Malang, Kamis (11/2/2016).
 


Rumah milik Mujianto saat ini telah diratakan dengan tanah. Seluruh sisa serpihan pesawat pun telah dievakuasi dan dibawa ke Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh. Proses perataan rumah menggunakan backhoe milik Pemkot Malang.

TNI AU siap bertanggung jawab untuk mengembalikan kondisi rumah dan permukiman sekitar agar kembali seperti semula. TNI AU pun siap mendengar keinginan pihak keluarga Mujianto. Jika dibeli, tanah bakal dihibahkan untuk fasilitas umum.
 
"Kalau dibeli nanti bisa kita hibahkan ke masjid yang persis ada di samping rumah ini. Akan lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Kalau mau dibangun ulang, kami pun siap," Fairlyanto menegaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya