Sekjen MPR : Pancasila Bisa Hidup Dimanapun

Pancasila merupakan ideologi terbuka yang bisa merespon perkembangan dunia.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Feb 2016, 16:14 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2016, 16:14 WIB
Sekjen MPR : Pancasila Bisa Hidup Dimanapun
Pancasila merupakan ideologi terbuka yang bisa merespon perkembangan dunia.

Liputan6.com, Jakarta ekretaris Jenderal MPR RI, Ma'ruf Cahyono menerima Delegasi kerjasama Universitas Gajah Mada dan Universitas Nagoya Jepang. Pertemuan berlangsung di ruang Samithi 3, Gedung Nusantara 5 kompleks MPR, DPR, dan DPD pada Rabu (17/2).

Pada kesempatan itu Ma'ruf memberi apresiasi dan berterimakasih atas kedatangan delegasi kerjasama UGM dan Nagoya. Ma'ruf juga mengajak anggota delegasi untuk berkeliling dan melihat dari dekat kondisi gedung MPR serta mengambil gambar untuk dijadikan kenang-kenangan, dalam momen kunjungan tersebut.

Ma'ruf pun berharap foto-foto yang diambil bisa dishare di Media sosial, untuk membantu memperkenalkan Indonesia di dunia Internsional, khususnya masyarakat Jepang. Kepada anggota delegasi, Ma,ruf menerangkan Indonesia memiliki konstitusi yang mengatur segala bentuk hubungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Konstitusi itu bernama Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Di dalam UUD NRI Tahun 1945, terdapat ideologi dan dasar negara Pancasila. Artinya UUD 1945 yang mengatur hubungan antara negara dengan rakyat, atau rakyat dengan rakyat, itu dijiwai ideologi Pancasila," ujar Ma'ruf.

Lebih lanjut, Ma'ruf menjelaskan bahwa Pancasila yang dijadikan dasar dan ideologi bangsa Indonesia diambil dari nilai-nilai sosial yang sudah sejak lama hidup dalam masyarakat. Bahkan nilai-nilai itu sudah ada sejak jauh sebelum NKRI lahir. Oleh para pendiri bangsa, nilai-nilai itu diperas menjadi lima sila. Sila pertama soal Ketuhanan, sila kedua tentang kemanusiaan, sila ketiga persatuan, demokrasi dan yang terakhir adalah keadilan sosial.

"Kami sangat bangga dengan ideologi Pancasila. Meski ideologi tersebut milik bangsa Indonesia namun Pancasila merupakan ideologi terbuka yang bisa merespon perkembangan dunia", kata Ma'ruf menambahkan.

Karena itu Ma'ruf berharap delegasi dari Nagoya bisa memperkenalkan Indonesia dari sisi yang sangat penting, yaitu ideologi bangsa Indonesia. Karena Pancasila bersifat terbuka dan bisa menyesuaikan dengan kehidupan dinegara manapun.

(*)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya