Panglima TNI: Kotak Hitam Heli Jatuh di Poso Masih Dicari

Kotak hitam ini untuk menjelaskan penyebab pasti jatuhnya heli milik TNI AD itu.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Mar 2016, 10:44 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2016, 10:44 WIB
Jelang Pengumuman Pilpres, TNI Gelar Latihan Khusus
Terlihat beberapa pasukan turun dari heli dari ketinggian yang terlihat cukup rendah menggunakan tali, Jakarta, Jumat (18/7/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Palu - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, kotak hitam helikopter yang mengangkut 13 perwira dan prajurit TNI di Poso, Sulawesi Tengah sedang dicari oleh tim. Kotak hitam ini untuk menjelaskan penyebab pasti jatuhnya heli milik TNI AD itu.

"Sebab-sebab pasti kotak hitam sedang dicari dan tim investigasi sedang lakukan," kata Gatot setibanya di Palu, Senin (21/3/2016) pagi seperti dilansir Antara.

Panglima akan mengunjungi korban tragedi jatuhnya pesawat Helly Bell 412 pada Minggu 20 Maret 2016 petang. Dia hadir di Palu mewakili Presiden Joko Widodo.

Gatot mengatakan Helly Bell tersebut memuat 13 penumpang setelah terbang dari Napu.

Menurut dia, Danrem 132 Tadulako Kol Inf Syaiful Anwar bersama sejumlah perwira lainnya yang menjadi korban peristiwa tersebut, berangkat dari Palu ke Napu untuk menghadiri pertemuan di sana.

Sementara Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriadi sebagai pengendali operasi Tinombala untuk mengejar terduga teroris Santoso di lembah Napu tidak berangkat karena ada kunjungan Komisi III DPR ke Palu.

Setelah dari Napu, pukul 17.05 Wita, rombongan memutuskan berangkat ke Poso untuk bermalam.

"Danrem dan rombongan 13 orang berangkat ke Poso pada pukul 17.15 Wita. Terbang sekitar 20 menit karena cuaca hujan lebat dan angin kencang heli jatuh," ujar Gatot.

Pada kecelakaan itu tidak ada satupun penumpang yang selamat.

Panglima TNI didampingi Gubernur Sulteng Longki Djanggola dan Kapolda Sulteng Rudy Sufahriadi serta sejumlah pejabat teras Mabes TNI dan BIN tidak merinci kondisi jenazah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya