Kisah Tuti Penjaga Taman Pukul Pendemo Nakal Pakai Sapu

Kado diberikan agar Tuti bisa mendokumentasikan aksi pendemo nakal yang merusak taman yang dijaga Tuti.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 23 Mar 2016, 17:22 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2016, 17:22 WIB
Ahmad Romadoni/Liputan6.com
Tuti, petugas kebersihan di Medan Merdeka Selatan (Ahmad Romadoni/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Tuti, seorang pekerja harian lepas dari Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat, mendapat kado handphone dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Kado diberikan agar Tuti bisa mendokumentasikan aksi pendemo nakal yang merusak taman yang dia jaga.

"Kata Pak Gubernur, saya kasih HP, lain kali difoto aja. Nanti saya usirin. HP-nya disuruh pasang, sudah dikasih. Pak Ahok langsung kasih," kata Tuti usai makan satai dan soto bersama Ahok di Balai Kota, Rabu (23/3/2016) 

Wanita yang bertugas merawat taman di Jalan Medan Merdeka Selatan itu mengaku sudah sangat hafal dengan berbagai kenakalan para pendemo. Mulai dari menginjak-injak hingga buang air kecil sembarangan.

Bila melihat hal itu, tak segan Tuti memperingatkan dengan memukul pendemo menggunakan sapu.


"Nginjek, buang air kecil, buang sampah, makan, sudah aja dilempar pas ngeriung-riung. Puntung rokok apa segala. Dulu banyak tukang Madura. Tapi sejak Ahok kuasa tukang dagang enggak begitu," kata dia.

Biasanya dia bertugas bersama dua rekan laki-laki saat merawat taman itu. Namun, mereka takut balik dilawan para pendemo.

"Yang laki-laki takut dikeroyok. Kalau saya kan ibu-ibu, segan mereka. Kalau enggak, saya dorong pakai sapu. Pas ada yang buang air kecil di pojok juga saya bentak, saya getok pakai sapu aja," kata Tuti.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya