Ketika Megawati Minta Ahok Jantan

Megawati menyindir keberadaan Ahok dalam acara peluncuran buku tersebut.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 24 Mar 2016, 13:03 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2016, 13:03 WIB
20160323-Peluncuran Buku Megawati Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat-Jakarta- Helmi Fithriansyah
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri (kanan) memberikan keterangan saat peluncuran buku Megawati Dalam Catatan Wartawan, Jakarta, Rabu (23/3/2016). Buku tersebut merupakan catatan jurnalis yang pernah meliput Megawati. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjadi sorotan dalam peluncuran buku mengenai Megawati Soekarnoputri berjudul Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat di Gedung Arsip, Jakarta. Beberapa kali pria yang kerap disapa Ahok mendapatkan sindiran dari Megawati.

Berawal dari sindiran mengenai kehadiran Ahok dalam acara peluncuran buku tersebut.

"Saya heran juga dia datang," ucap Mega diikuti sorakan dan tepuk tangan tamu undangan yang hadir di Gedung Arsip, Jakarta, Rabu 23 Maret 2016 malam.

Mega juga berkali-kali menolak Ahok ikut dalam lelang buku. "Nanti... nanti saja. Kalau dia (Ahok) ikut nanti dikira mahar. Nanti saya di-bully lagi. Dia nanti saja, tunggu tanggal mainnya," ujar Mega kembali mendapatkan tepuk tangan riuh.

Presiden ke-5 RI itu juga mengeluhkan bullying kepadanya dan PDIP di media massa. Bahkan ada karikatur lambang PDIP, yaitu banteng dipakaikan anting-anting.

"Pernah ada karikatur banteng pake anting. Kan waktu itu ada isu LGBT. Banteng pakai anting itu piye yo. Jadi setiap kali saya mau marah, saya bilang, yang jantan dong. Lah saya sendiri bingung. Jadi Pak Ahok gitu dong, yang jantan dong. Jawabannya gimana? Lah saya gimana? Karena saya kan bukan jantan," kata Mega disambut tepuk tangan.

Sesaat setelah mengatakan yang jantan dong, budayawan Butet Kertaradjasa menanyakan apakah sindiran Mega itu ditujukan untuk Ahok.

"Tapi Pak Ahok malam ini sudah hadir, Bu. Ini anak sowan kepada ibunya, jantan enggak?" kata Butet.

Mega pun menjawab pertanyaan Butet dengan jawaban menggantung. Loh, loh, mengko sik to (nanti dulu dong)," kata Mega.

Sementara itu, Ahok mengatakan, hubungannya dengan Megawati baik-baik saja.

"Hubungan dengan Bu Mega kan kayak kakak-adik yang melampaui hubungan partai politik. Makanya ketika PDIP marah sama saya, saya bilang gua kan bukan orang PDIP kok, gua bilang aja gua orangnya Bu Mega," ujar Ahok di Gedung Arsip.

Mantan politikus Gerindra itu mengakui bahwa PDIP dan Mega tidak dapat memutuskan dengan cepat siapa yang akan diusung maupun didukung oleh partai moncong putih itu dalam Pilkada DKI.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya