Liputan6.com, Jakarta Beberapa perwira tinggi (Pati) Polri rela meninggalkan satuan yang telah membesarkan namanya. Mereka pun beralih status menjadi pejabat tinggi di instansi sipil.
Konsekwensi yang diterima adalah tidak adanya panggilan jenderal atau purnawirawan ketika kelak mereka pensiun.
Baca Juga
Berita tentang polisi yang alih profesi itu menjadi kabar yang paling menyita perhatian sepanjang Selasa, 29 Maret 2016. Selain itu, berita tentang ledakan di Kampus Haluoleo juga turut menyita perhatian.
Advertisement
Berikut 3 berita terpopuler yang terangkum dalam Top News:
1. Para Jenderal Ini Rela Mundur dari Polri
Beberapa perwira tinggi (Pati) Polri rela meninggalkan satuan yang telah membesarkanya. Mereka pun beralih status menjadi pejabat tinggi di instansi sipil.
Bukan tidak mungkin, luasnya cakupan kerja Polri, dari maling ayam sampai korupsi atau pencurian ikan di laut lepas sampai perburuan teroris di hutan belantara, belum fungsi-fungsi non-penegakan hukum, membuat instansi ini banyak melahirkan personel berkemampuan khusus.
Tidak jarang pula, lelang jabatan sekelas eselon 1 yang di kementerian-kementerian diisi oleh para perwira tinggi ini. Mereka rela menanggalkan seragam kebesarannya dan melepas kepangkatan yang selama ini dicapainya.
Konsekwensi yang diterima adalah tidak adanya panggilan jenderal atau purnawirawan ketika kelak mereka pensiun.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan bila anak buahnya memilih untuk alih fungsi menjadi PNS di Kementerian. Yang penting, mereka sudah mengikuti tahapan seleksi yang ada.
"Artinya mereka sudah mengikuti tahapan yang ada, itu tidak masalah. Masalah diminta atau tidak itu kan terbuka untuk umum," ujar Badrodin, Selasa 29 Maret 2016.
Selengkapnya...
2. Kronologi Ledakan di Kampus Haluoleo Tewaskan Brimob dan Satpam
Pelatihan Satpam di Kampus Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara berujung maut. Seorang personel Brimob dan 3 Satpam menjadi korban ledakan granat.
Kapolda Sulawesi Tenggara Brigadir Jenderal Agung Sabar Santoso menuturkan, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 14.30 WITA, Selasa (29/3/2016).
Pelatihan, kata Agung, berjalan sudah 10 hari dan lancar. Dalam sesi pelatihan tersebut rupanya terdapat pengenalan materi bahan peledak.
"Dan yang saat itu dikenalkan bahan peledak jenis granat," kata Agung saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (29/3/2016)
Selengkapnya...
3. Saat Ayahnya Tinggal di Gang Sempit, Marshanda Sering Berkunjung
Pesinetron cantik Marshanda ternyata kerap mengunjungi ayahnya, Irwan Yusuf, saat masih tinggal di sebuah kontrakan di Jalan Bangka XI C, RT 11/RW 10, Kelurahan Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, delapan tahun silam. Namun Marshanda hanya menunggu di mulut gang atau persis di depan Musala Al Ikhsan.
"Sering kemari dulu. Tapi biasanya cuma nunggu di gang depan. Terus temannya yang kemari jemput Pak Irwan," ujar pemilik kontrakan, Hj Muriyah, saat berbincang dengan Liputan6.com di lokasi, Jakarta Selatan, Selasa (29/3/2016).
Tak jarang Marshanda juga mengirimkan sejumlah uang untuk kebutuhan sehari-hari ayahnya, termasuk untuk membayar kontrakan. Bahkan, Irwan beberapa kali keluar bersama bintang sinetron Bidadari itu.
"Pernah juga beberapa kali dijemput, terus diajak keluar naik mobil Marshanda," tutur dia
Selengkapnya...