Liputan6.com, Bima - Sudah 10 tahun lamanya, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak pernah dikunjungi oleh Presiden RI. Terakhir kali, kota penghasil susu kuda liar itu didatangi Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2006 lalu.
Lama tak dikunjungi Presiden, Gubernur NTB Zainul Majdi mengibaratkan Kota Bima hampir lupa rasanya diperhatikan sang kepala negara. Namun, perasaan itu sirna karena Presiden Jokowi mau datang dan meresmikan Pasar Raya Amahami hari ini.
"Jangankan masyarakat Kota Bima, saya sendiri kaget diberitahu 2 hari lalu Bapak sendiri yang hadir. Ini menambah daftar surprise yang diberikan Pak Presiden ke NTB," kataZainul, Jumat (29/4/2016).
Baca Juga
- Jokowi Bakal Resmikan Torabika SC Presented by IM3 Ooredoo
- Jokowi ke Bima Resmikan Pasar Raya Amahami
- Pasar Ekstrem Tomohon Steril Jelang Kedatangan Jokowi
Kunjungan ke NTB ini, lanjut Zainul, merupakan yang ketiga di era pemerintahan Jokowi. Pertama kali, Jokowi datang ke Mandalika pada 2015 lalu untuk merayakan Hari Pers Nasional.
Zainul pun menceritakan Presiden Soekarno pertama kali ke Bima pada 1933 silam. Saat itu, ia dalam perjalanan menuju pengasingan di Pulau Ende. Bapak Proklamasi itu juga menginap di tempat yang disiapkan Sultan Salahuddin. "Lalu pada 1950, istilah membalas langkah, kembali menginap di Kesultanan Bima. 2 kali Bung Karno hadir ke mari," tutur politisi Partai Demokrat itu.
"Pak Harto juga pernah hadir. Kalau Pak SBY juga pernah, April 2006, meresmikan bendungan. Tapi 2006 itu terakhir kalinya dikunjungi Presiden," tambah Zainul.
Salah seorang warga bernama Azpan SP mengatakan terakhir kali saat SBY datang kemari 10 tahun lalu ditandai dengan fenomena alam yang unik.
"Pak SBY datang, ada musibah banjir bandang. Benar ini, tidak bohong. Saya korbannya. Presiden Jokowi hadir, cuaca terang benderang," tandas Azpan.