Tewas Ditusuk Amokrane, Brigadir Sudiarta Akan Dapat Penghargaan

Brigadir Anak Agung Putu Sudiarta tewas saat menyergap turis asal Prancis di Bali, Amokrane Sabet.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 03 Mei 2016, 19:01 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2016, 19:01 WIB
20160503-Fakta Menarik Dibalik Tewasnya Bule Pembuat Onar di Bali
Mayat bule asal Prancis, Amokrane Sabet yang tewas setelah setelah ditembak kepolisian Bali di rumah sakit Sanglah, Denpasar, 2 Mei 2016. Pria tersebut ditembak setelah membunuh seorang anggota polisi yang ingin menangkapnya. (Sonny Tumbelaka / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Brigadir Anak Agung Putu Sudiarta tewas saat menyergap turis asal Prancis di Bali, Amokrane Sabet. Anggota Satuan Reskrim Polsek Kuta Utara itu pun dipertimbangkan Polri mendapatkan penghargaan.

Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya masih menunggu usulan dari Polda Bali terkait pemberian penghargaan bagi almarhum.

"Nanti dari Polda akan melakukan usulan untuk diberikan penghargaan pelaksanaannya bisa dilaksanakan oleh Polda ataupun oleh Mabes Polri," kata Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Mantan Kapolda Banten ini menjelaskan, tim dewan kebijakan pembinaan personel yang ada di Polda Bali akan melakukan semacam kajian terlebih dahulu sebelum memberikan penghargaan.

"Jadi lazimnya itu kalau dia sebagai personel polda, polda nanti akan melakukan penghargaan. Apabila diperlukan penghargaan dari Mabes Polri maka akan dilakukan oleh Kapolri," tambah dia.

Namun ia tidak merinci mengenai bentuk pengargaan kepada Brigadir Anak Agung Putu Sudiarta tersebut. "Macam-macam tidak selalu berkaitan dengan masalah pangkat," ucap Boy.

Brigadir Anak Agung Putu Sidiarta tewas dalam drama penyergapan Amokrane Sabet, turis asal Prancis yang ditembak mati polisi di Bali. Putu tewas dengan 8 tusukan di tubuhnya.

Tusukan pisau itu dihujamkan atlet petarung bebas itu saat hendak ditangkap polisi. Amokrane pun tewas diterjang timah panas petugas.

"Anggota kami mendapat perlawanan. Satu mendapat delapan tusukan. Salah satu tusukan mengenai jantung korban," jelas Kapolda Bali Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya