Sahur on the Road Ugal-ugalan, Puluhan Remaja di Bogor Kena Razia

Mereka terjaring operasi karena membawa senjata tajam serta dalam kondisi mabuk minuman keras.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 26 Jun 2016, 06:36 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2016, 06:36 WIB
Razia preman
Aparat gabungan menangkap puluhan remaja lantaran mabuk dan membawa senjata tajam di Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (26/6/2016) dini hari. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Aparat gabungan kembali mengamankan puluhan remaja di Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu dini hari tadi. Mereka terjaring razia karena membawa senjata tajam serta dalam kondisi mabuk minuman keras atau miras.

"Sebanyak 37 orang terdiri 34 laki-laki dan 3 perempuan kami amankan," ucap Kasubag Humas Polres Bogor Kota AKP Maman Hermansyah, Minggu (26/6/2016).

Ia menuturkan, puluhan remaja tersebut yang kedapatan membawa senjata tajam berupa celurit, pedang, dan mata ikat pinggang dari gir akan ditindaklanjuti serta diproses dengan aturan yang berlaku.

Menurut Maman, polisi juga akan mengusut mereka yang membawa senjata tajam, apakah termasuk geng motor atau tidak.

"Kami akan perdalam hasil operasi kali ini, mereka yang kedapatan membawa barang terlarang akan kami proses," kata dia.

Maman menambahkan, polisi juga menciduk puluhan remaja yang terbukti tidak membawa kelengkapan berkendara. Jumlah yang terjaring itu sekitar delapan kendaraan roda dua.

Aparat gabungan dari TNI/Polri, dan Satpol PP Kota Bogor terus mengintensifkan razia bagi pengendara sepeda motor yang tengah konvoi di sejumlah titik lokasi. Ini menyusul maraknya tawuran antar kelompok remaja dalam kurun waktu satu pekan terakhir ini.

"Sahur on the road kerap dijadikan ajang tawuran antarkelompok remaja. Bukannya bagi-bagi makan untuk sahur, tapi malah tawuran," kata Kapolres Bogor Kota AKBP Andi Herindra.

Sebelumnya, aparat gabungan meringkus sebanyak 342 orang dari beberapa kelompok remaja. Selain menangkap ratusan remaja yang mayoritas berstatus pelajar, petugas juga menyita puluhan senjata tajam.

"Kami sedang menyelidiki siapa penggeraknya. Termasuk mendalami keterkaitan aksi pengeroyokan yang belakangan sering terjadi," ujar Andi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya