Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi telah melarang seluruh anggota kabinetnya untuk bepergian ke luar kota dalam seminggu ini. Mereka diminta tetap berada di Jakarta menyusul adanya kegiatan penting yang bakal digelar.
Namun, menurut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, larangan bepergian ini bukan terkait adanya reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Baca Juga
Larangan tersebut, kata Pratikno, dikeluarkan lantaran dalam minggu ini Jokowi‎ akan menggelar sidang kabinet paripurna. Dengan demikian, semua menteri diharapkan bisa menghadiri sidang tersebut.
Advertisement
"Jadi memang ada rencana pada minggu ini kami akan ada sidang kabinet paripurna. Seperti biasa, Pak Presiden mengharapkan semua menteri untuk hadir," ujar Pratikno di Kompleks Istana, Jakarta, Senin (25/7/2016).
Pratikno mengungkapkan, sidang kabinet paripurna ini bukan untuk membahas soal reshuffle kabinet, melainkan soal isu-isu terkini. Dia juga memastikan sidang kabinet ini sama seperti sidang-sidang sebelumnya.
"Biasa, sangat biasa dilakukan. Kalau nggak gitu kan nggak lengkap nanti. Nggak ada yang sangat dilebih-lebihkan. Sidang kabinet paripurna kan sifatnya umum membahas isu-isu. Macam-macam. Ini juga semua menteri ajak bicara, ngobrol dengan Pak Presiden, apa target dan apa masalahnya. Itu saja," jelas dia.
Selain itu, Pratikno membantah sidang kabinet ini digelar untuk mengevaluasi kinerja para menteri. Dia menegaskan, sidang ini bukan menjadi penentu akhir para menteri yang berkinerja buruk.
"Kan sudah diinfokan, tentunya nggak lah. Itu membicarakan masalah di berbagai bidang, bukan evaluasi tapi tentang agenda-agenda yang sudah dilakukan," terang Pratikno.