Manajer Olivier Tersinggung Ucapan Jessica Saat Mirna Kejang

Saat hendak memberikan pertolongan pertama, perempuan berambut pendek itu awalnya mengira Mirna terkena epilepsi.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 27 Jul 2016, 15:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2016, 15:00 WIB
Jessica Kumala Wongso
Jessica Kumala Wongso adalah terdakwa kasus pembunuhan 'Kopi Maut' Wayan Mirna Salihin

Liputan6.com, Jakarta - Sidang kasus pembunuhan berencana menggunakan racun sianida terhadap Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sidang digelar dengan agenda mendengarkan keterangan saksi-saksi dari Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

Salah satu saksi, Devi yang berprofesi sebagai salah satu manajer di Kafe Olivier mengungkapkan kekesalannya atas sikap Jessica. Devi mengaku tersinggung dengan ucapan Jessica saat Mirna kejang-kejang usai minum es kopi Vietnam di kafe tersebut.

"Dia (Jessica) bertanya ke kami, ini kalian kopinya campur apa?" ucap Devi menirukan ucapan Jessica saat itu.

Devi sempat tidak terima dengan tudingan yang dilontarkan Jessica dengan nada ketus saat itu. Apalagi, beberapa pelanggan yang hari itu meminum kopi di kafenya tidak ada masalah.

"Saya tersinggung. Soalnya selama ini tidak ada yang komplain soal kopi," kata Devi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2016)..

Saat hendak memberikan pertolongan pertama, perempuan berambut pendek itu awalnya mengira Mirna terkena epilepsi. Dia melihat mata Mirna saat itu terbuka, napas tersengal, dan mulut mengeluarkan busa.

Saat situasi panik, Devi mengaku melihat reaksi yang berbeda ditunjukkan oleh dua rekan Mirna, yakni Jessica dan Hanie. Saat itu, Hanie terlihat begitu panik mendapati Mirna yang tengah kejang-kejang. Sementara Jessica tetap bersikap santai.

"Hanie terlalu panik menurut saya. Hanie sibuk menelepon keluarga Mirna, sambil pegang handphone, sambil pegang Mirna," tutur Devi.

"Kalau Jessica, dia diem aja. Itu yang kita jadi bingung. Harusnya kan dia yang punya teman yang panik. Ini kok kami (pegawai Kafe Olivier) yang panik," Devi menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya