Surat Pamit Anies Baswedan untuk Para Guru

Hasil reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Jokowi menyingkirkan Anies Baswedan dari kursi menteri, digantikan Muhadjir Effendy.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 27 Jul 2016, 17:51 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2016, 17:51 WIB
Hari Guru Nasional
Dalam Upacara tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menjadi inspektur Upacara . (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Langkah Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terhenti. Hasil reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Jokowi menyingkirkannya dari kursi menteri, digantikan Muhadjir Effendy.

Sebelum menyerahkan jabatannya, Anies menulis sepucuk surat yang ditujukan kepada para guru di Indonesia.

"Saya pamit kepada guru, kepada tenaga pendidikan, kepada kepala sekolah, karena selama ini pun saya sering berkomunikasi langsung dengan mereka, jadi saya pamit," ujar Anies di kantornya, Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Berikut isi lengkap surat Anies Baswedan untuk para guru yang ditandatangani Anies dan diberi stempel Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bersimbol Burung Garuda:

Kepada Yth,
Ibu/Bapak Guru, Kepala Sekolah, dan Tenaga Kependidikan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selama 20 bulan ini saya mendapatkan kehormatan menjalankan sebuah amanah konstitusi dan amanah dari Allah SWT untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa lewat jalur pemerintahan.

Hari ini saya mengakhiri masa tugas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tugas ini telah dicukupkan.

Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi pada Presiden Jokowi yang telah memberikan kehormatan ini. Tugas besar ini mendasar karena pendidikan dan kebudayaan menyangkut masa depan kita, masa depan bangsa tercinta.

Sejak bertugas di Kemendikbud, saya meneruskan kebiasaan berkeliling ke penjuru Indonesia, ke sudut-sudut Nusantara, berbincang langsung dengan ribuan guru dan tenaga kependidikan.

Saya menemukan mutiara-mutiara berkilauan di sudut-sudut tersulit Republik ini.

Dinding kelas bisa reyot dan rapuh, tapi semangat guru, siswa dan orangtua tegak kokoh. Dalam kesederhanaan fasilitas, sebuah PR besar pemerintah, saya melihat gelora keceriaan belajar yang luar biasa.

Ibu dan Bapak yang amat saya hormati, kami sebangsa menitipkan persiapan masa depan Republik ini. Di sekolah tampak hadir bukan saja wajah anak-anak, tapi juga wajah masa depan Indonesia.

Teruslah songsong anak-anak itu dengan hati dan sepenuh hati, izinkan mereka menyambut dengan hati pula. Jadikan pagi belajar pagi yang cerah. Sesungguhnya bukan matahari yang menjadikan cerah, tapi mata hati tiap anak, tiap guru yang menjadikannya cerah.

Di hari terakhir saya bertugas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, izinkan saya menyampaikan harapan kepada Ibu dan Bapak semua. Harapan agar perubahan dalam pendidikan terus menuju ke arah yang lebih baik.

Mari kita teguhkan komitmen untuk menjadikan sekolah sebagai taman yang penuh tantangan dan menyenangkan bagi semua warga sekolah.

Mari kita pastikan bahwa sekolah menjadi tempat di mana anak-anak kita tumbuh dan berkembang sesuai kodratnya, memenuhi potensi unik untuk dirinya.

Mari kita jadikan sekolah sebagai sumur amal yang darinya akan mengalir pahala tanpa henti bagi Ibu dan Bapak semua.

Ibu dan Bapak, teruslah bergandengan erat dengan orangtua, bersama-sama menuntun anak-anak meraih masa depannya, menjawab tantangan zamannya, melampaui cita-citanya.

Saya titipkan kepada Ibu dan Bapak Guru berbagai perubahan yang telah kita mulai bersama, baik dalam bentuk peraturan-peraturan baru yang mendorong ekosistem sekolah menyenangkan dan bebas dari kekerasan, maupun melalui pembiasaan dan praktik, baik di sekolah.

Ibu dan Bapak yang saya banggakan, menteri boleh berganti, tapi ikhtiar kita semua dalam mendidik anak-anak bangsa tak boleh terhenti. Masih banyak pekerjaan rumah pemerintah yang harus ditunaikan bagi guru dan tenaga pendidikan, saya percaya itu semua akan dituntaskan.

Mari kita lanjutkan perjuangan, beri dukungan pada komitmen pemerintah dalam membangun sekolah menyenangkan, serta jaga stamina raga, rasa dan cipta Ibu dan Bapak semua. Izinkan saya pamit sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, teriring rasa terima kasih, juga permohonan maaf tak hingga atas segala khilaf yang ada.

Salam hormat saya untuk Ibu dan Bapak semua. Mari kita teruskan ikhtiar mencerdaskan kehidupan bangsa ini.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, 27 Juli 2016

Anies Baswedan

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya