Top 3: Penjualan Snack Bikini 'Laris Manis'

Pemasaran snack Bikini sudah sampai ke kota-kota besar di Indonesia seperti Semarang, Bandung, Jakarta, dan Palembang.

oleh Nafiysul QodarAdy Anugrahadi diperbarui 06 Agu 2016, 20:29 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2016, 20:29 WIB
Top 3: Mahasiswi di Balik Snack Bikini: Terjual 6 Ribu Bungkus
Pemasaran Mi Bikini Remas Aku sudah sampai ke kota-kota Besar di Indonesia seperti Semarang, Bandung, Jakarta, dan Palembang.

Liputan6.com, Depok - Polisi berhasil menemukan pembuat camilan mi Bikini Remas Aku. Ia adalah seorang mahasiswi berinisal T yang sedang menempuh kuliah di Bandung, Jawa Barat.

Usaha makanan ringan itu telah dilakoni perempuan 19 tahun itu sejak 2015. Namun, kala itu hanya berjalan selama dua minggu sampai akhirnya kembali menjalankan usahanya itu pada 2016.

Baru berjalan tiga bulan, total pesanannya sudah mencapai 6.000 bungkus.

Hingga malam hari ini dalang di balik pembuat mi Bikini Remas Aku paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News, Sabtu (6/8/2016).

Berita lainnya yang tak kalah diburu adalah ucapan terima kasih Ketua Kontras Haris Azhar kepada Presiden Jokowi dan Buwas dan kronologi pencabulan tiga PNS Pemkot Jakarta Pusat terhadap seorang siswi magang.

Berikut tiga berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 News:

1. Pembuat Mi Bikini Remas Aku Sudah Jual 6 Ribu Bungkus Selama 2016

(Aditya Prakasa/Liputan6.com)

Kanit PPA Polresta Depok AKP Elly Padiansari menyatakan, pihaknya telah memeriksa seorang mahasiswi berinisal T yang diduga sebagai produsen mi Bikini. T menjalankan usahanya itu di sebuah rumah mewah di Depok.

"Pokoknya kalau ada yang tanya, pesan melalui Istagram," ujar Elly.

Hingga kini, pemasaran Mi Bikini Remas Aku sudah sampai ke kota-kota besar di Indonesia seperti Semarang, Bandung, Jakarta, dan Palembang dengan harga Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per bungkusnya.

Usaha mi bikini itu telah dilakoninya sejak 2015.

Selengkapnya...

2. Haris Azhar: Terima Kasih Pak Jokowi dan Buwas

Koordinator Kontras,Haris Azhar (tengah) memberikan keterangan terkait kasus HAM masa lalu di Kantor Kontras, Jakarta, Kamis (9/7/2015). Mereka berharap rencana rekonsiliasi pemerintah disertai pengakuan atas keberadaan korban. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas respons terhadap curhatan terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman yang ia tulis. 

"Kami berterima kasih kepada Pak Jokowi yang sudah beri statemen dan juga sudah bertemu Pak Budi Waseso," ujar Haris di sela aksi 'Lawan Gelap' di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat 5 Agustus 2016 malam.

Haris ‎menaruh harapan besar agar pemerintah serius menanggapi curhatan Freddy yang ia tulis. 

"Kami minta jaminan negara, mau tidak menindaklanjuti, karena ini persoalannya serius. Jadi apa yang saya rilis di sosmed minggu lalu itu ada jejak-jejak yang bisa ditelusuri. Ini soal kemauan aja. Ini kami punya (bukti)," jelas Haris.

Selengkapnya...

3. Kronologi Siswi Magang Dicabuli PNS di Kantor Wali Kota Jakpus

Ilustrasi pemerkosaan | Via: istiewa

Siswi SMK berinisial M melaporkan tiga PNS di tempatnya magang, yakni Pemkot Jakarta Pusat ke Mapolres Metro Jakarta Pusat.
M mengaku mengalami pencabulan pada Rabu, 3 Agustus 2016 siang.

Saat itu M dibekap dari belakang dan dibawa oleh tiga orang tersebut ke salah satu sudut kantor Wali Kota Jakarta Pusat. Ketiga PNS yang dilaporkan berinisial H, Y, dan A.

Selengkapnya...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya