Morotai dan Biak Jadi Pilihan Pembangunan Bandara Antariksa

Bandara antariksa tersebut merupakan rencana pembangunan jangka panjang 2040.

oleh Fajar Abrori diperbarui 09 Agu 2016, 19:25 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2016, 19:25 WIB
20160622-India Luncurkan 20 Satelit dalam 1 Misi, Termasuk Punya Indonesia-India
Warga menyaksikan peluncuran PSLV-C34 milik ISRO yang mengangkut 20 satelit di Sriharikota, area pesisir timur India, Rabu (22/6). Roket buatan India itu sudah 34 kali meluncurkan satelit. (Arun Sankar/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) berencana membangun bandara antariksa di Tanah Air.

Bandara ini nantinya akan digunakan untuk meluncurkan satelit. Sebab, selama ‎ini peluncuran roket selalu menumpang negara lain seperti India.

"‎Dalam Undang-Undang Keantariksaan diamanatkan untuk mengembangkan bandara antariksa, sebagai wahana untuk peluncuran roket ke ruang angkasa," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin dalam seminar Hari Kebangkitan Teknologi Nasional di Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/8/2016).

Rencananya, lokasi bandara antariksa tersebut akan dibangun di tiga lokasi. Namun seiring perkembangan, kini pilihan lokasi menjadi dua, yakni Biak dan Morotai.

"Dulu itu awalnya ada tiga daerah Enggano, Morotai dan Biak. Tetapi kini tinggal dua dan masih terus dilakukan penelitian serta pengkajian terhadap dua lokasi tersebut," papar Thomas.

Pilihan di Morotai dan Biak karena alasan geografis. Yakni terletak di dekat garis lintang serta menghadap ke lautan pasifik.

"Morotai itu terletak di plus dua derajat Lintang Utara, sedangkan Biak terletak di minus dua derajat Lintang Selatan," kata Thomas.
 
Bandara antariksa tersebut merupakan rencana pembangunan jangka panjang. Untuk merealisasikan proyek ini, harus melibatkan mitra dari negara yang sudah memiliki pengalaman membangun teknologi antariksa.

"Rencananya 2040 sudah terealisasi, karena itu jangka panjang. Jika nanti telah memiliki bandara antariksa sendiri, maka peluncuran roket akan dilakukan sendiri di dalam negeri," Thomas menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya