Liputan6.com, Jakarta - Psikolog klinis Antonia Ratih Andjayani mengungkap sisi psikologis terdakwa Jessica Kumala Wongso. Beberapa kejanggalan tampak dari gerak-gerik yang terlihat dalam rekaman kamera pengintai Kafe Olivier. Psikolog menilai ada potensi Jessica sebagai peracun es kopi Vietnam yang diminum Wayan Mirna Salihin.
"Saudara Jessica sangat mungkin memanipulasi minuman Wayan Mirna Salihin pada pukul 16.30 55 sampai (pukul) 16.33," kata Ratih di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kemayoran, Senin (15/8/2016).
Ratih menjelaskan, setiap manusia memiliki sifat dasar menjadi pembunuh. Namun hal itu bergantung besar tidaknya sifat tersebut ada di dalam diri setiap orang. Begitu pula sifat dasar manusia sebagai penolong.
Advertisement
Namun, sifat menolong tersebut tidak tampak saat Mirna Salihin terkena musibah. "Jika yang bersangkutan sangat berteman dekat dengan Mirna dan ada iktikad untuk membantu, itu akan tampil saat di sebelahnya melihat ada masalah yang menimpa Mirna. Tapi gerak-gerik urgent tidak tampil secara signifikan," kata Ratih.
Baca Juga
Apakah dari analisis perilaku ada kemungkinan Jessica meracuni Mirna?
"Potensinya ada, kita bicara potensi. Bukan merujuk langsung dalam bentuk tuduhan perilaku. Ketika dia di waktu tersebut orang yang paling mungkin di sini dilihat memanipulasi gelas tersebut adalah yang bersangkutan," jawab Ratih di hadapan majelis hakim.
Wayan Mirna Salihin tewas usai menyeruput es kopi Vietnam mengandung sianida di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada 6 Januari 2016. Teman Mirna, Jessica Wongso, kini menjadi terdakwa dalam kasus dugaan pembunuhan berencana ini.