Liputan6.com, Medan - Kepolisian Daerah Sumatera Utara telah mengumpulkan keterangan dari para saksi atas nama Nana Manulang dan Antoni. Keduanya berada di dalam Gereja Santo Yosep Medan saat IAH meledakkan bom dan menyerang Pastor Albert S Pandiangan.
"Sebelum kejadian, seorang pria yang diduga pelaku duduk di sebelah saksi Nana. Dia melihat pelaku merakit yang diduga bom, karena ada pipa, kabel yang diselipkan di dalam jaket," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting di Medan, Minggu (28/8/2016).
Kemudian, Rina melanjutkan, IAH berdiri, dan dari dalam ranselnya tiba-tiba keluar percikan api dan suara ledakan seperti petasan yang tidak terlalu keras.
Advertisement
Setelah itu pemuda berusia 18 tahun itu mengejar Pastor. Jemaat pun segera membekuk IAH.
"Pastor mengalami luka di tangan sebelah kiri," kata Rina.
Dari informasi yang dihimpun, IAH awalnya masuk ke dalam gereja dengan cara berpura-pura mengikuti kegiatan ibadah. Setelah itu beraksi hingga kemudian digagalkan.
Seiring adanya unsur bom yang digunakan pelaku, pihak kepolisian menurunkan Tim Penjinak Bom Detasemen Gegana.