Liputan6.com, Medan - Pastor Yosafat Ivo Sinaga mewakili Pastor Paroki meminta kepada kepolisian bekerja objektif dan profesional, dalam menangani kasus teror bom di Gereja Katolik Santo Yosep, Jalan Dr Mansyur, Medan, Sumatera Utara.
"Kita percayakan kepada aparat. Kita juga bersyukur atas kesiapsiagaan aparat dan jemaat gereja," kata Yosafat, Medan, Sumatera Utara, Minggu (28/8/2016).
Yosafat juga mengimbau kepada umat Katolik di Jalan Dr Mansyur, Jalan Hayam Wuruk, dan Keuskupan, untuk tidak termakan isu liar. Pihaknya mempercayakan kepada aparat dalam kasus ini.
Advertisement
"Aparat juga kita minta segera menuntaskan masalah ini, agar minggu depan tetap ibadah seperti biasa. Kami mohon aparat memberikan rasa aman kepada semua jemaat di Sumut, agar aman melaksanakan ibadahnya," kata dia.
Ketua Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) Sumatera Utara Parlindungan Purba mengecam keras teror bom yang dilakukan remaja bernama Ivan Armadi Hasugian (IAH) itu.
Meski demikian, anggota DPD RI ini tetap mengajak masyarakat untuk menciptakan kesejukan antarumat beragama di Sumut.
"Biar masalah ini ditangani polisi. Kita yakini ini akan ditangani serius. Masalah hukum kita serahkan kepada polisi dan mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," ucap Parlindungan.
Sementara, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Medan Palit Muda Harahap mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Medan, TNI, dan Polri. Menurut dia, teror bom kali ini tidak ada kaitan dengan SARA.
"Ini perbuatan oknum yang tidak bertanggung jawab. Saya imbau kerukunan umat di Medan tidak tercederai akibat oknum ini, masyarakat diminta tenang dan menghadapi persoalan dengan pikiran jernih," sebut Palit.
Ivan Armadi Hasugian (IAH) berusaha meledakkan bom bunuh diri di Gereja Katolik Santo Yosep, Jalan Dr Mansyur, Medan, Minggu pagi. Tidak ada korban jiwa dalam teror kali ini, sedangkan remaja belum genap 18 tahun itu telah digelandang ke Mapolresta Medan.
Polda Sumatera Utara telah mengumpulkan keterangan dari para saksi atas nama Nana Manulang dan Antoni. Keduanya berada di dalam Gereja Santo Yosep Medan saat Ivan Armadi Hasugian meledakkan bom dan menyerang Pastor Albert S Pandiangan.
"Sebelum kejadian, seorang pria yang diduga pelaku duduk di sebelah saksi Nana. Dia melihat pelaku merakit yang diduga bom, karena ada pipa, kabel yang diselipkan di dalam jaket," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting.