Romo Benny: Bunda Teresa Inspirasi untuk Mengasihi Orang Miskin

Romo Benny mengatakan sosok Bunda Teresa telah memberikan bukti, bagaimana mengasihi manusia dengan iman.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 04 Sep 2016, 15:19 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2016, 15:19 WIB
Bunda Teresa
Bunda Teresa (BBC)

Liputan6.com, Jakarta - Pejuang kemanusiaan di Kolkata, India, Bunda Teresa akan dikanonisasikan sebagai Santa atau Orang Kudus- gelar bagi orang suci-. Hal ini dilakukan, jelang peringatan kematiannya, 5 September 1997.

Kanonisasi merupakan proses yang melibatkan pembuktian, bahwa kandidat telah menjalani kehidupan dengan kebijakan heroik, sehingga layak dinyatakan sebagai Santo atau Santa.

Terkait hal tersebut, Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Benny Susetyo mengatakan tidak akan ada yang meragukan, apa yang telah dilakukan Bunda Teresa di Kalkota. Menurut dia, sosoknya telah memberikan bukti, bagaimana mengasihi manusia dengan iman.

"Santa Bunda Teresa, memberikan harapan kehidupan bagi mereka yang miskin, dengan cinta tulus. Karyanya, menginspirasi gerakan bela rasa terhadap mereka yang miskin dan teritndas. Bunda Teresa memberikan kesaksian otentik, beriman dengan mengasihi," ucap Romo Benny kepada Liputan6.com, Minggu (4/9/2016).

Menurut dia, untuk menjadi seorang Santa, hal itu memerlukan waktu yang panjang. Dan sampai sekarang, tak ada yang meragukan kesucian dan karyanya.

"Proses menjadi Orang Kudus membutuhkan waktu panjang. Dilihat rekam jejak dan karyanya, tak ada yang akan meragukan. Semua pemimpin agama menaruh hormat atas karyanya," kata Romo Benny.

Dia mengatakan, Bunda Teresa, mempunya arti besar bagi kemanusiaan. Jasanya terhadap orang-orang yang membutuhkan, membuatnya begitu dikenal hingga ke seluruh dunia.

Bunda Teresa juga mewariskan rumah bagi mereka yang di ujung ajal, hostel tunawisma, dapur umum, klinik bagi pasien kusta, penampungan untuk mereka yang hidup dengan HIV/AIDS, panti asuhan, sekolah, apotek keliling, klinik ibu dan bayi, juga pusat rehabilitasi untuk pecandu narkoba dan alkohol di 133 negara.

Kini, warisannya itu dikelola 4.500 suster Misionarry of Charity, yang Bunda Teresa didirikan pada tahun 1950.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya