Seribu Karyawan Terancam PHK Pasca-Kebakaran Pabrik di Tangerang

Jumlah pengangguran terbuka di Kota Tangerang berdasarkan data BPS adalah 79 ribu orang atau 8 persen dari jumlah penduduk.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 16 Sep 2016, 20:44 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2016, 20:44 WIB
Ilustrasi Kebakaran
Ilustrasi Kebakaran

Liputan6.com, Tangerang - Kebakaran hebat yang menghanguskan pabrik milik PT Starnesia Garmen, Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang pada Selasa 13 September lalu, menyebabkan perusahaan kolaps.

Perusahaan yang memproduksi pakaian jadi ekspor itu terancam memutus hubungan kerja (PHK) 1.000 karyawannya, yang mayoritas perempuan.

Kabid Penempatan dan Perluasan Kerja Disnaker Kota Tangerang Mahdiar mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapat laporan apakah PT Starnesia akan melanjutkan usahanya atau meliburkan karyawannya untuk sementara pascakebakaran.

"Kita belum tahu apakah perusahaannya akan recovery atau ditutup," kata Mahdiar, di Kota Tangerang, Banten, Jumat (16/9/2016).

Menurut Mahdiar, kebakaran memang bisa membuat perusahaan berhenti produksi, karena dampak kerugiannya sangat besar. Namun hal itu tidak bisa dipastikan berdampak pada pemberhentian karyawan atau tidak.

"Memang belum pasti dikatakan pabrik akan tutup. Tapi ada sekitar seribu karyawan di sana, setahu saya PT Starnesia memang sudah berat buat lanjut," kata dia.

Menurut Mahdiar, jika memang perusahaan terpaksa harus tutup, pihaknya akan melakukan monitoring agar hak-hak karyawan terpenuhi setelah diberhentikan.

"Haknya tergantung perjanjian kerjanya seperti apa, yang penting sesuai status kerjanya, apakah ada pesangon, asuransi, dan lain-lain. Kalau tidak ada kesepakatan antara kedua belah pihak kita bisa mediasikan," kata dia.

Mahdiar menambahkan, jumlah pengangguran terbuka di Kota Tangerang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) adalah 79 ribu orang atau 8 persen dari jumlah penduduk. Jika karyawan PT Starnesia diberhentikan, tentu akan menambah angka pengangguran di Kota Tangerang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya