Gokil, 111 Ribu Orang Minum Susu Secara Serempak

Sebanyak 111 Ribu pelajar se-Jawa Barat mengikuti gerakan minum susu secara serempak. Gerakan ini pun meraih penghargaan rekor MURI.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Okt 2016, 15:01 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2016, 15:01 WIB
Gokil, 111 Ribu Orang Minum Susu Secara Serempak
Sebanyak 111 Ribu pelajar se-Jawa Barat mengikuti gerakan minum susu secara serempak. Gerakan ini pun meraih penghargaan rekor MURI.

Liputan6.com, Jakarta Satu, dua atau tiga orang minum susu bersamaan mungkin sudah biasa, tapi kalau ada 111 Ribu orang minum susu secara serempak dalam satu waktu itu baru luar biasa dan ini terjadi di Sukabumi, Jawa Barat.

Pada peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-36 Tingkat Provinsi Jawa Barat yang digelar di Kabupaten Sukabumi pada Rabu (19/10), Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan mencanangkan gerakan minum susu dengan tujuan supaya generasi muda, terutama para pelajar memiliki ketahanan tubuh yang baik guna menunjang tumbuhnya kecerdasan.

"Kita ingin generasi mendatang memiliki kecerdasan yang lebih dari sekarang ini", ujar Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan.

Gerakan minum susu yang melibatkan 111 ribu pelajar se-Kabupaten Sukabumi mulai dari pelajar sekolah dasar hingga tingkat kejuruan se-Jawa Barat berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai rekor minum susu terbanyak.

Gubernur Aher yang hadir di Sukabumi secara langsung menerima penghargaan dari perwakilan rekor MURI.
Selain memecahkan rekor MURI minum susu terbanyak, Pemprov Jabar juga mencanangkan gerakan makan ikan dan hari tanpa nasi dan tepung, sehingga saat acara pemecahan rekor MURI dan pembukaan Hari Pangan Sedunia di Sukabumi disediakan makanan non tepung dan beras.

Makan ikan dan telur puyuh merupakan upaya untuk meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat terhadap kelompok pangan selain beras dan mengubah paradigma ketahanan pangan dari karbohidrat menjadi ketahanan pangan berbasis protein hewani, sehingga akan memperkokoh kedaulatan pangan di Jabar.

“Kita akan dorong terus masyarakat untuk membangun keseimbangan berkonsumsi, kan selama ini ketika makan yang ada di pikiran masyarakat adalah nasi, itu yang perlu dirubah dan diperbaiki oleh kita,” ujar Aher.

Dalam hal konsumsi karbohidrat yang dilakukan masyarakat, seperti beras, terigu, umbi-umbian, Gubernur mengajak masyarakat Jawa Barat untuk tidak mengkonsumsi makanan dari bahan yang diimport, seperti terigu. Harapan Aher itu, selain untuk mengurangi ketergantungan impor terigu, juga untuk membiasakan mengkonsumsi makanan lokal yang tidak kalah bermanfaat, seperti halnya: singkong, Ubi, dll.

Ahmad Heryawan memberikan penghargaan kepada 18 pelaku ketahanan pangan dan agribisnis peternak terbaik se-Jawa Barat.

Selain menerima piagam rekor MURI, di peringatan Hari Pangan Sedunia, Ahmad Heryawan juga memberikan penghargaan Adhi Karya Pangan Nusantara terhadap 18 pelaku ketahanan pangan dan agribisnis peternak terbaik se-Jawa Barat.

Pada kesempatan acara peringatan Hari Pangan Sedunia ini, Aher dan Ibu Hj.Netty Preasetiyani, Bupati Sukabumi Marwan Hamimi, Bupati Bandung, minum susu bersama dengan sekitar seribu siswa-siswi sekolah dasar se-Kab.Sukabumi, berikut puluhan ribu siswa serupa di Kab.Bandung, Tasikmalaya, Indramayu, dan daerah lainnya yang dikomandokan secara serentak oleh Gubernur Heryawan, melalui tampilan video conference di daerah-daerah.

Usai minum susu dilanjutkan dengan makan yang bahan dasarnya "makanan non beras dan terigu, yaitu : umbi-umbian, jagung, kentang dan ikan. Untuk acara makan ini, juga diikuti oleh para siswa-siswi yang sebelumnya sudah mendapatkan satu paket makanan non beras.

 

Powered By:

Pemprov Jabar

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya