Mensos: Waspada, Bandar Narkoba Incar Lingkungan Pesantren

Hingga saat ini belum ada pendonor dari luar negeri yang memberikan perhatian khusus untuk pemberantasan narkoba hingga masalah pornografi.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Okt 2016, 15:34 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2016, 15:34 WIB
20160628-Mensos-Khofifah-Indar-Parawansa
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Sumenep - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengingatkan masyarakat jika bandar narkoba mulai mengincar lingkungan pesantren untuk menjalankan kegiatannya. Sebab, dinilai lebih aman dibandingkan di kota-kota besar.

"Saat ini sudah bergeser. Daerah di lingkungan pesantren diincar bandar narkoba untuk melakukan aksinya. Makanya, kami harapkan semuanya waspada," kata Khofifah di hadapan ratusan santri putri Pondok Pesantren Al-Amien Preduan, Sumenep Madura, Minggu (30/10/2016).

Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Era almarhum Gus Dur ini berharap, pergeseran tersebut diantisipasi sedini mungkin. Ia mengatakan, pihak BNN mempublikasikan transaksi narkoba selama satu tahun tembus Rp 72 triliun.

Besarnya transaksi narkoba selama satu tahun menunjukkan jika banyak orang yang sudah terlibat. Tidak hanya masyarakat umum saja yang menjadi pengguna, saat ini banyak pula pejabat yang sudah terjebak dengan gesitnya para bandar narkoba.

"Makanya, ini dituntut peran kita. Seperti pesantren ini. Mari kita bersama-sama untuk menanggulangi hal ini. Begitu juga peran orang tua. Di sini juga dituntut peka dengan kondisi keluarganya," ujar dia di sela Seminar Nasional Peran Keluarga Muslimah dalam Membangun Kehidupan Masyarakat Indonesia.

Tidak hanya bahaya narkoba, saat ini pornografi sudah terus merebak. Kedua isu sosial ini sebenarnya sangat besar, namun perhatiannya masih kalah dengan radikalisme yang setiap ada kejadian langsung menjadi perhatian dunia.

Hingga saat ini belum ada pendonor dari luar negeri yang memberikan perhatian khusus untuk pemberantasan narkoba hingga masalah pornografi yang terus merebak.

"Jika isu radikal banyak pendonor dari luar negeri yang masuk untuk membantu deradikalisasi. Untuk narkoba saat ini belum ada untuk say no to drugs," kata menteri asal Surabaya, Jawa Timur itu, seperti dilansir Antara.

Dengan banyaknya masalah sosial yang muncul, kata Mensos diharapkan adanya sinergi antara masyarakat dengan banyak pihak termasuk pemerintah untuk menyelesaikannya. Apalagi, khususnya narkoba saat ini sudah menyasar ke korban anak-anak.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya