Liputan6.com, Batam - Pesawat Polri M-28 Skytruck mengalami insiden di Perairan Kepulauan Riau. Pesawat tersebut jatuh setelah sempat melayang-layang di udara.
Menurut Kapolda Kepri, Brigjen Sam Budiangusdian, saat jatuh ke laut, bagian depan pesawat itu terlebih dulu menyentuh permukaan laut.
"Lima nelayan yang melihat pesawat Polri itu sempat melayang-layang. Mesin antara hidup mati, hidung pesawat ke bawah, dan terjadi ledakan di air," kata Sam usai turut dalam pencarian di Telaga Punggur Batam, Minggu (4/12/2016).
Advertisement
Sam mengatakan, sejumlah nelayan yang melihat kejadian dari jarak tidak begitu jauh berhasil menemukan serpihan-serpihan pesawat yang tersebar.
"Hingga saat ini belum bisa dipastikan korban selamat dalam peristiwa ini. Tim masih terus berupaya melakukan pencarian dengan berbagai peralatan yang dimiliki," kata Sam seperti dikutip dari Antara.
Ia mengatakan, hari ini Basarnas yang memimpin pencarian sudah membagi pencarian menjadi empat sektor. Sejumlah kapal dan helikopter pun dikerahkan.
"Semua di bawah kendali Basarnas. Kami dari kepolisian mempersiapkan untuk menerima apabila ada korban ditemukan. Semua akan diidentifikasi di RS Bhayangkara Polda Kepri, Batam," kata Sam.
Dia mengatakan, kondisi laut hari ini cukup tenang, sehingga bisa mempercepat proses pencarian meski serpihan yang kemarin mengambang kini tidak tampak lagi.
"Kemarin serpihan seperti kursi dan tas, termasuk serpihan potongan bagian tubuh manusia, Tampak mengambang. Mungkin karena malam dihentikan, jadi sudah tidak tampak lagi," kata dia.
Pesawat Polri M-28 Skytruck diketahui hilang kontak dan jatuh Sabtu, 3 Desember 2016 siang di perairan Lingga sebelah selatan Provinsi Kepulauan Riau.
Pesawat membawa 13 penumpang yang terdiri dari lima awak dan delapan penumpang yang semuanya polisi yang hendak BKO ke Polda Kepri.
Tim SAR terus mencari pesawat hilang dan korbannya dan setelah Sabtu sore dihentikan, sejak Minggu pagi tadi pencarian bangkai pesawat dilanjutkan.