Usut Bantuan Nyasar di Suriah, Polri Libatkan Kemlu dan Interpol

Polri baru bisa melakukan verifikasi setelah info-info terkait pemberian bantuan ke Aleppo Suriah ini terkumpul.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Des 2016, 19:29 WIB
Diterbitkan 29 Des 2016, 19:29 WIB
Warga Aleppo Menunggu untuk Dievakuasi
Dua orang anak makan roti sambil menunggu untuk dievakuasi dari sektor yang dikuasai pemberontak, Aleppo, Suriah (9/12). (REUTERS / Abdalrhman Ismail)

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melibatkan Kementerian Luar Negeri dan Interpol untuk mengumpulkan informasi soal pengiriman bantuan logistik oleh lembaga nonpemerintah, Indonesian Humanitarian Relief (IHR) ke Suriah. Bantuan ini diduga nyasar ke kelompok teroris di Aleppo.

"Kami masih jalin komunikasi untuk konfirmasi, melibatkan Kemenlu, Interpol, dan beberapa instansi lainnya. Yang akan kami lakukan adalah pengumpulan info seperti alamatnya ditujukan ke siapa dan apakah ada orang yg ditujukan di sana," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (29/12/2016) seperti dikutip dari Antara.

Menurut dia, Polri baru bisa melakukan verifikasi setelah info-info terkait pemberian bantuan ke Suriah ini terkumpul. Ini digunakan untuk mencari tahu kebenaran soal bantuan IHR.

"Hasilnya sampai saat ini belum diketahui," ucap Martinus.

Sebelumnya, menjadi viral di media sosial, bantuan logistik dari IHR yang seharusnya untuk warga sipil di Aleppo, Suriah, justru digunakan kelompok teroris, Jaish al-Islam.

IHR merupakan lembaga pimpinan Bachtiar Nasir yang juga sebagai Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia. IHR melalui keterangan tertulis di laman resminya telah membantah soal kabar tersebut.

Pada keterangannya, IHR telah bekerja sama dengan salah satu lembaga kemanusian yang kredibel di Turki, yaitu Insan Hak ve Hurriyetleri Insani Yardim Vakfi atau dikenal dengan IHH.

IHH, menurut IHR, adalah organisasi lembaga kemanusiaan internasional yang telah diakui oleh PBB. Lembaga itu pernah menjadi inisiator konvoi kemanusiaan Freedom Flotilla menuju Gaza Palestina yang diikuti lembaga dan aktivis kemanusiaan dunia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya