Ingatkan Persatuan, Jokowi Cerita Kisah Piagam Madinah

Jokowi mengatakan, keanekaragaman Bangsa Indonesia menjadi anugerah yang patut disyukuri.

oleh Andrie Harianto diperbarui 08 Jan 2017, 18:59 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2017, 18:59 WIB
Presiden Jokowi
Presiden RI, Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Keanekaragaman suku, budaya, agama, dan golongan di Tanah Air merupakan anugerah dari Allah AWT. Karena itu, keutuhan dan kerukunan dalam kemajemukan tersebut harus tetap dijaga.

Demikian pesan itu disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman Gedung 'Kanzus Sholawat', Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (8/12/2017).

"Ini saya kira sebuah Islam Indonesia yang ingin kita tunjukkan, sehingga yang terkait dengan persatuan, kerukunan terus akan kita gerakkan, kita tunjukkan," kata Jokowi usai acara, seperti dalam keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden yang diterima Liputan6.com.

Dalam sambutannya, Jokowi menekankan bahwa Islam merupakan ajaran yang toleran dan menghargai kemajemukan, sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

"Rasul pernah membentuk kontrak politik dengan semua unsur, dengan semua komponen masyarakat melalui Piagam Madinah untuk mempersatukan, untuk kesatuan. Ini jelas sekali bahwa ajaran Islam, umat Islam menghargai kemajemukan suku, kemajemukan golongan, beraneka macamnya agama," kata Jokowi.

Ia mengatakan, keanekaragaman yang dimiliki Bangsa Indonesia merupakan anugerah dari Allah SWT yang patut disyukuri dan dijaga.

"Kita dianugerahi oleh Allah bermacam-macam itu anugerah yang wajib disyukuri dan harus dijaga kesatuan kita. Berbeda dengan negara lain yang hanya memiliki satu suku, kita 700 suku, patut disyukuri. Ini kekuatan kalau kita bisa membangun kesatuannya," jelas dia.

Jokowi juga menyampaikan bahwa kemajemukan yang dimiliki Indonesia merupakan sebuah potensi dan kekuatan untuk menjadi negara maju dan besar. Karena itu, sudah sepatutnya umat Islam bersatu untuk mewujudkannya.

"Kalau kekuatan itu bisa kita satukan, kekuatan itu persatuan itu, bisa kita satukan. Tetapi kalau kita sibuk sendiri-sendiri, ribut sendiri-sendiri tidak mempersatukan kekuatan kita, tidak mempersatukan potensi kita, ya kita akan menjadi bangsa yang kalah, bukan bangsa pemenang," ucap Jokowi.

Jaga NKRI

Presiden Jokowi juga mengingatkan pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang menjadi tugas seluruh rakyat Indonesia.

"Tadi kita diingatkan semuanya bahwa NKRI perlu, persatuan perlu. Kesatuan dan NKRI adalah harga mati," ujar Jokowi.

Berbagai cara dapat dilakukan masyarakat guna mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia tersebut. Salah satunya adalah dengan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Ini yang harus kita jaga. Saya senang tadi kita menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama dan pengucapan Pancasila. Terima kasih," imbuh dia.

Lebih lanjut, Jokowi berpesan kepada masyarakat agar terus menjaga keanekaragaman suku, bangsa, dan agama yang tersebar di seluruh wilayah kepulauan Indonesia.

"Saya ingin berpesan bahwa persatuan dan kesatuan agar terus kita jalin antarsuku, antargolongan, antarkomponen masyarakat, antaragama, karena kita memang berbeda-beda negara kita ini," ucap Jokowi.

Apalagi Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, harus bisa menjadi contoh bagi dunia internasional dalam menghargai kemajemukan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya