Liputan6.com, Jakarta - Suasana rumah dinas Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkpolhukam) Wiranto sore itu berbeda dari biasanya. Wiranto kedatangan dua pentolan yang sudah tiga bulan belakangan menjadi magnet pemberitaan.
Mereka adalah Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir. Kedatangan keduanya ke Jalan Denpasar Raya, Jakarta Selatan, Kamis 9 Februari 2017, untuk membicarakan rencana aksi 112 yang digelat hari ini, Sabtu (11/2/2017).
Pertemuan mereka berlangsung tertutup. Usai pertemuan, Wiranto menggelar konferensi pers bersama Rizieq dan Bachtiar. Saat tampil di depan awak media, ketiganya penuh senyum. Cair, tidak ada ketegangan.
Advertisement
Dalam keterangannya, Wiranto mempersilakan massa GNPF MUI menggelar aksi 112. "Silakan saja kalau ada aktivitas di tanggal 11 Februari, tapi jangan sampai ada pelanggaran hukum," ujar Wiranto.
Isu yang beredar di masyarakat, kata Wiranto, cukup menakutkan terkait rencana aksi 112. Namun, dia memastikan aksi nanti akan berjalan dengan damai dan aman. Selain itu, terkait keamanan dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada), Wiranto berharap dapat berjalan sesuai harapan rakyat yaitu aman, tertib, lancar, dan sukses.
"Artinya tidak ada gangguan, mengikuti aturan yang berlaku serta pemilih dapat memilih pemimpin yang baik berdasarkan kehendak rakyat," ujar Wiranto.
Rizieq Shihab pun menyambut baik keputusan Wiranto. Ia menegaskan pihaknya tetap akan menggelar aksi 112. Namun, aksi tersebut pindah dari Monas ke Masjid Istiqlal. 2851568
"Mengingat suhu politik jelang pilkada, ada gerakan-gerakan yang jadi provokasi yang tidak sehat. Ini untuk hindarkan hal-hal yang tidak bagus," kata Rizieq.
Selain itu, sambung dia, masih ada dua pasangan calon yang menggelar kampanye di tanggal tersebut. "Kami tidak ingin terjebak dalam kampanye ini. Jadi kami putuskan untuk digelar di Masjid Istiqlal," kata Rizieq.
Rizieq mengatakan, pihaknya berjanji tidak akan melakukan aksi yang dinilai mengganggu ketertiban umum. "Kami komit untuk tidak langgar aturan undang-undang mana pun," kata Rizieq.
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir menambahkan, agenda aksi 112 nanti adalah agenda keagamaan. "Agenda yang akan kita lakukan dimulai dari salat subuh berjemaah, berdoa untuk negeri. Dilanjutkan dengan tausiah-tausiah yang tidak memprovokasi," kata Bachtiar.
"Jadi tidak boleh ada hal-hal yang bisa ganggu ketertiban umum, timbulkan provokasi. Kita akan kerja sama dengan aparat. Tidak ada long march. Jika ada, itu di luar agenda GNPF dan serahkan itu ke aparat," Bachtiar menjelaskan.
Hubungan Wiranto dan Rizieq
Wiranto mengaku sudah lama mengenal Rizieq Shihab. Menurut Wiranto, dia dan Rizieq pernah berjuang bersama sebelum bergulirnya reformasi di Indonesia.
"Kita bersama-sama prihatin melihat keadaan Indonesia pada saat itu. Secara faktual kita bersama mengamankan negeri ini untuk tetap bersemangat dalam mengahadapi gelombang ekonomi dunia," kata Wiranto.
Kini, sambung dia, dengan FPI atau pun Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI akan bersama-sama juga mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Tidak aneh apabila kita membicarakan keamanan negeri ini, bagaimana kesiapan, kesediaan, keikhlasan untuk keutuhan negera ini. Itu komitmen kita bersama," ujar Wiranto.
Mantan Ketua Umum Partai Hanura ini melanjutkan, pertemuan dengan Rizieq dan Bachtiar untuk lebih mempererat kembali komunikasi yang ada.
"Tentunya di sana-sini banyak yang memberikan satu pemahaman yang salah, sehingga ada miskomunikasi. Tapi sore hari ini (Kamis), komunikasi kita rajut kembali," ujar Wiranto.
Advertisement
Dari SBY untuk Wiranto dan Rizieq
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersyukur akhirnya pemerintah bertemu dengan pemimpin aksi 112. SBY juga berterima kasih kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto dan Pimpinan FPI Rizieq Shihab. 2852205
Hal ini dikatakan SBY dalam akun twitternya @SBYudhoyono yang dia unggah 3 jam lalu.
"Alhamdulillah,akhirnya pemerintah bertemu para pemimpin Aksi Damai. Pertemuan sejuk. Terima kasih Pak Wiranto, Habib Rizieq & yg lain *SBY*," cuit SBY.
Menurut SBY, dialog antara pemerintah dan pemimpin aksi 112 itu penting karena pemerintah menggunakan soft power dalam mencari solusi. Bukan mengedepankan kekuatan dan kekuasaan.
SBY juga berpesan agar para pemimpin aksi 112 menghormati keinginan pemerintah untuk menjaga kerukunan, stabilitas sosial dan keamanan Jakarta.
"Amat melegakan pernyataan Habib Rizieq yg dukung tegaknya NKRI, Pancasila & Kebhinnekaan. Rakyat Indonesia ingin dengar scr langsung *SBY*," tulis Ketua Umum Partai Demokrat itu.
Dengan langkah Wiranto yang mengedepaankan dialog ini, kata SBY, berarti negara dan pemerintah telah memperlakukan rakyatnya dengan kasih sayang.
"Pak Wiranto telah berikan contoh baik. Negara & pemerintah perlakukan rakyatnya dgn hati & kasih sayang, bukan kekuasaan & kebencian. *SBY*," kata dia.
Umat Islam, kata SBY mesti bersyukur dan berharap kebijakan dan langkah pemerintah ini terus berlanjut. Sehingga tak ada Islamopobhia di Indonesia.
"Semoga persaudaraan, toleransi & ketenggangrasaan antar umat beragama & serta antar identitas lain ke depan makin kokoh *SBY*," tulis SBY.
SBY pun berpesan agar semua pihak menciptakan keamanan dan kedamaian. Sehingga Pilkada Serentak 2017 berlangsung jujur dan adil.