Menko Puan: Jangan Lupakan Sejarah demi Perkokoh Keindonesiaan

Menko PMK Puan Maharani berpesan agar warga memanfaatkan kegiatan Lasenas sebagai ajang menambah wawasan sejarah.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 16 Mei 2017, 08:01 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2017, 08:01 WIB
Menko PMK Puan Maharani saat membuka kegiatan Lasenas di Bengkulu (Kemenko PMK)
Menko PMK Puan Maharani saat membuka kegiatan Lasenas di Bengkulu (Kemenko PMK)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani membuka kegiatan Lawatan Sejarah Nasional (Lasenas) 2017, yang digelar di Rumah Pengasingan Bung Karno, Kota Bengkulu, Senin, 15 Mei 2017.

Saat membuka kegiatan tersebut, Puan mengungkapkan, Kota Bengkulu merupakan daerah kekuasaan Inggris pada masa kolonial, yang kemudian berpindah tangan kepada kekuasaan Belanda. 

Sehingga, tak mengherankan apabila di Bengkulu ditemukan banyak peninggalan bersejarah seperti Benteng Malborough peninggalan Inggris, dan perkebunan teh yang merupakan peninggalan Belanda.

"Kota Bengkulu juga merupakan kota perjuangan dan tempat tokoh-tokoh pendiri Bangsa diasingkan, sebagai akibat perlawanan terhadap kebijakan pemerintahan kolonial Belanda," ucap Puan dalam keterangan tertulis, Selasa (16/5/2017).

Kepada seluruh peserta Lasenas, Puan berpesan untuk memanfaatkan kunjungan ke kota-kota bersejarah ini sebagai ajang menambah wawasan sejarah dan menjaga semangat persatuan dan kesatuan bangsa. 

"Melalui Lawatan Sejarah Nasional, mari kita ambil hikmah dan manfaat dari perjalanan bangsa dan bapak-bapak tokoh pendiri bangsa," ucap cucu Presiden Pertama RI Soekarno itu.

Puan sendiri mengapresiasi kegiatan Lasenas. Ajang ini menurutnya perlu terus dikembangkan.

"Melalui kegiatan seperti ini pulalah kita dapat merawat ingatan kita untuk belajar dan mencintai sejarah bangsa dan negeri Indonesia. Juga untuk merajut tali persaudaraan kita melalui simpul-simpul keindonesiaan yang sudah terjalin dalam memori kita bersama," tegas Puan Maharani.

Lasenas 2017 di Bengkulu mengambil tema Merawat Keberagaman Memori Kolektif untuk Memperkokoh Karakter Bangsa. Sekitar 200 pelajar SMA dari seluruh daerah menjadi peserta tahun ini.

Mereka akan diminta membuat karya tulis ataupun film dokumenter terkait sejarah yang ada di Bengkulu.

Selain membuka Lasenas 2017, Puan Maharani juga memberikan bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 126 siswa dari total 620 siswa di Kota Bengkulu, Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada 100 orang dari total 85.731 orang di Kota Bengkulu, serta Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 100 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari total 5.945 KPM di Kota Bengkulu.

Turut hadir dalam pembukaan Lasenas 2017 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendi, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, Ketua Masyarakat Sejarah Indonesia, serta para Ketua Adat dan Budayawan Bengkulu.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya