Liputan6.com, Bogor - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia dibentuk untuk saling bekerja sama membangun bangsa. Nyatanya, belakangan ini yang menonjol justru perseteruan antarwarga bangsa.
"Tujuan utama kita jelas ingin menciptakan kesejahteraan umum, kita ingin mencerdaskan kehidupan bangsa, karena kalau enggak kita ingatkan kita ini lupa tujuan utama bernegara," kata Jokowi saat Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5/2017).
Karena itu Jokowi mengimbau semua pejabat maupun masyarakat untuk kembali bekerja. Menurut Presiden, delapan bulan belakangan energi bangsa justru habis untuk hal-hal yang tidak berguna sama sekali.
Baca Juga
"Kita banyak omong ketimbang bekerja di akhir-akhir ini. Banyak berdebat ketimbang bekerja, banyak saling menghujat ketimbang bekerja, banyak demo-demo yang enggak bermanfaat ketimbang bekerja, banyak saling menjelekkan ketimbang bekerja, banyak saling menyalahkan ketimbang bekerja," ujar dia.
Advertisement
Kegiatan tak produktif itu, lanjut Presiden, justru membuat masyarakat lupa masih ada tugas besar untuk membangun bangsa dengan baik.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan agar semua elemen bangsa untuk bangkit dan memperbaiki etos kerja serta disiplin. Kalau tidak, bangsa lain akan semakin jauh meninggalkan Indonesia.
"Mereka sudah berbicara masa depan dan jangkauan visi yang sangat panjang. Kita masih terjebak pada urusan debat saling menjelekkan, saling menyalahkan, saling menghujat," kata Jokowi.
Karena itu, mantan Wali Kota Solo tersebut mengajak masyarakat untuk keluar dari pikiran negatif. Mulailah berpikir positif untuk bekerja sama membangun bangsa.
"Jangan sampai tabungan energi kita habis untuk hal-hal yang tadi saya sampaikan," pungkas Jokowi.