NU Sumut Kecam Penyerangan Polisi di Mapolda Sumut

Lima orang diduga terlibat penyerangan di Mapolda Sumut.

oleh Reza Efendi diperbarui 26 Jun 2017, 09:35 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2017, 09:35 WIB
Ilustrasi Korban Penusukan
Ilustrasi Korban Penusukan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sumatera Utara mengecam keras tindakan penyerangan di Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Mapolda Sumut) pada Minggu, 25 Juni 2017, sekitar pukul 03.00 WIB, kemarin.

Ketua NU Sumut Afifuddin Lubis menyatakan, sesuai keterangan pihak yang berwajib, serangan tersebut terkait dengan kelompok ISIS.

"Peristiwa itu telah menodai kesucian 1 Syawal, hari raya umat Islam karena serangan itu juga menggunakan label Islam," kata Afifuddin, Senin (26/6/2017).

Kepolisian diminta harus menggulung habis jaringan teroris itu. Pihak NU Sumut menegaskan, sangat mendukung dengan tegas aksi kepolisian dalam menuntaskan masalah terorisme di Sumut khususnya dan Indonesia umumnya.

Pihaknya percaya, semua elemen masyarakat yang cinta kedamaian berada bersama Polri.

"Kita harus tentang semua upaya teror yang bertujuan untuk menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat," tegas Afifuddin.

Pihak Polda Sumut terus melakukan penyelidikan terkait kasus penyerangan markas mereka pada Minggu, 25 Juni 2017, sekitar pukul 03.00 WIB. Hingga kini, lima orang diduga terlibat.

Kapolda Sumut Irjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan, kelima orang tersebut sudah termasuk AR, SP, dan tiga orang lainnya. Namun Kapolda belum mau membeberkan secara detail nama-nama pelaku lainnya.

"Ada penambahan yang diamankan. Saat ini seluruhnya ada lima orang, termasuk AR, SP, dan istri SP," kata Rycko.

Dia menjelaskan, para pelaku memiliki peran berbeda dalam membantu proses penyerangan Mapolda Sumut. Masing-masing ada yang membantu proses perencanaan, memperbanyak dokumen-dokumen propaganda, membantu memperbanyak dokumen video ISIS Suriah sana, dan membantu memperbanyak pencetakan‎.

"‎Dari pengembangan yang dilakukan, para pelaku diketahui merencanakan aksinya seminggu belakang," jelas dia.

Dalam penyerangan tersebut, seorang personel kepolisian atas nama Aiptu M Sigalingging meninggal dengan luka tusuk di bagian pipi kanan, dagu, leher atas, dan dada kiri. Sementara pelaku berinisial RA juga tewas diterjang peluru panas polisi, dan seorang lainnya, SP, kritis.

 

Saksikn video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya