Djarot: Tindak Tegas Guru Kirim Konten Pornografi ke Siswinya

Polisi menangkap TS (25), guru bahasa Inggris di salah satu SMA di Kelapa Gading, karena mengirimkan konten pornografi ke siswi-siswinya.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 14 Agu 2017, 10:54 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2017, 10:54 WIB
PHOTO: Djarot Resmikan Wajah Baru Monumen Nasional
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat geram dengan kasus guru di salah satu SMA di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang mengirimi konten pornografi kepada para siswinya. Dia ingin agar guru tersebut mendapat hukuman tegas.

"Berikan sanksi tegas pada oknum guru itu, tangkap. Sudah ketangkap ini tikusnya, tapi jangan bakar rumahnya karena hanya oknum guru," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin (14/8/2017).

Djarot mengingatkan, kasus itu merupakan ulah oknum saja, bukan salah seluruh guru sekolah. Karena itu, kata dia, jangan sampai mengorbankan lembaga pendidikan, siswa-siswanya, dan guru-guru yang jauh lebih baik.

"Kalau itu PNS maka tanpa ampun pasti akan kita pecat," ucap Djarot.

Mantan Wali Kota Blitar itu mengatakan, pengawasan gawai siswa juga merupakan tugas orangtua, bukan hanya pihak sekolah. Dia juga berterima kasih pada orangtua siswa korban yang mau melaporkan kasus tersebut ke polisi.

"Yang ngawasin kan ortunya juga, dan saya dengar itu dilaporkan, saya terima kasih sama ortunya. Dia juga mengontrol anak-anak nya dan langsung melakukan proses ke ranah hukum. Serahkan pada polisi. Yang seperti itu tidak pantas jadi guru, tidak pantas ya. Itu merusak anak," Djarot menandaskan.

Jajaran Subdit Jatanras Polda Metro Jaya menangkap TS (25), guru Bahasa Inggris di salah satu SMA di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat 11 Agustus 2017. TS resmi menyandang status tersangka atas dugaan chat porno yang dikirimkan ke siswi-siswinya.

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, dalam menjalankan aksinya, guru TS membuat grup medsos lewat aplikasi Line.

Dari grup Line itu, tersangka TS menghubungi satu per satu korbannya secara pribadi. Sejauh ini ada empat siswi yang mengaku dikirimi konten atau gambar porno.

"Dari Line itu siswi yang dipilih kemudian dijapri sama tersangka. Nah, tersangka mulai kirim chat, foto porno, atau konten seks," ujar Hendy.

 

Saksikan video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya