Liputan6.com, Jakarta - Polisi mulai menemukan titik terang kasus pembunuhan pasutri pengusaha garmen bernama Husni Zarkasih (58) dan Zakiyah Masrur (53). Nyawa warga Bendungan Hilir (Benhil), Tanah Abang, Jakarta Pusat itu diduga dihabisi oleh orang terdekatnya.
"(Kami curigai) mantan sopir yang diberhentikan," ujar Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Lukman Cahyono, saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (13/9/2017).
Namun Lukman enggan mengungkapkan apakah pelaku telah ditangkap atau belum. Yang pasti polisi telah mengetahui keberadaan terduga pelaku pembunuhan Husni dan istrinya. Pelaku diduga berada di wilayah Jawa Tengah.
Advertisement
"Curiga karena itu dari olah TKP bahwa si pelaku ini tidak asing lagi dengan keberadaan lokasi, tahu seluk beluk rumah, terus dia bisa buka tutup garasi. Kalau orang awam kan tidak seperti itu," terang dia.
Kecurigaan semakin menguat lantaran sang mantan sopir tidak bisa dihubungi.
"Kita dari nomor handphone yang terduga pelaku ini kondisinya mati, tiba-tiba mati, berarti ada kejanggalan," ucap Lukman.
Polisi belum bisa memastikan motif pembunuhan dan pencurian ini. Namun tidak menutup kemungkinan ada unsur dendam terduga pelaku lantaran dipecat dari pekerjaannya.
"Bisa seperti itu, karena kan yang terduga ini sudah bekerja lama dan itu juga ada sakit hati dari yang diduga ini," tandas dia.Â
Â
Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini:
Sempat Pamit
Warga setempat yang tak menyangka bos garmen tersebut meninggal dengan kondisi tragis. Salah satunya Supandi (42), warga setempat yang sempat bertemu Husni, sehari sebelum jasadnya ditemukan di Purbalingga.
"Itu saya masih ketemu Pak Husni. Saya ngobrol di depan rumahnya. Ya, ngobrol saja, enggak ada dugaan apa-apa, enggak ada yang aneh-aneh," ujar Supandi di lokasi, Jalan Pengairan, Benhil, Jakarta Pusat, Selasa 12 September 2017.
Meski begitu, Husni dan istrinya diketahui berencana pulang kampung ke kawasan Purwokerto, Jawa Tengah, sebelum peristiwa nahas itu terjadi. Keduanya sempat berpamitan kepada asisten rumah tangganya.
"Ibu Zakiyah pas hari Sabtu sudah pamit sama pembantunya. Katanya dia mau pulang kampung. Kebetulan pembantunya juga mau cuti," kata Supandi.
Namun, keduanya justru mengalami insiden berdarah pada Minggu, 10 September malam di rumahnya. Husni dan istrinya diduga menjadi korban perampokan. Pasutri tersebut dibunuh dan jenazahnya dibuang.
Advertisement