Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghidangkan makanan khas Indonesia saat menjamu Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Laos Thongloun Sisoulith beserta Ibu Naly Sisoulith di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Kamis (12/10/2017). Salah satu makanan yang dihidangkan adalah karedok.
"Karedok, soto mi, nasi kakap gulai kecombrang, pie kopyor. Minuman toast (bersulang), apple cider," ujar Kepala Biro Pengelolaan Istana Darmastuti Nugroho.
Jokowi dan PM Laos ditemani Ibu Iriana Joko Widodo dan Ibu Naly Sisoulith saat makan siang. Selain itu, terlihat pula Sekertariat Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Advertisement
Hadir pula dalam kesempatan ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso.
Sebelum makan siang, Jokowi dan PM Laos sempat berbincang. Mereka menyepakati untuk menuntaskan krisis kemanusiaan yang terjadi pada etnis muslim Rohingya di Myanmar.
"Dalam pertemuan tadi, kita telah membahas isu ASEAN dan kawasan, dan kita telah sepakat membantu penyelesaian permasalahan di Rakhine State Myanmar," ujar Jokowi.
Kerja Sama Bilateral
Presiden Jokowi mengaku senang atas kedatangan Thongloun Sisoulith beserta istrinya ke Indonesia. Dia berharap pertemuan ini dapat mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Laos yang telah terjalin selama 60 tahun.
"Tahun 2017 hubungan Indonesia Laos kita peringati 60 tahun hubungan bilateral. Saya mengapresiasi berbagai kegiatan yang sudah diselenggarakan baik di Laos maupun di Indonesia. Dan dalam kurun waktu 60 tahun hubungan bilateral yang menjunjung prinsip saling percaya dan saling menghormati," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Sementara itu, Laos dan Indonesia sepakat untuk meningkatkan hubungan dan fokus pada upaya mengeksplorasi potensi kerja sama kedua negara di bidang perdagangan dan investasi.
Kedua negara itu diketahui juga sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam mencegah dan memberantas kejahatan terorganisasi antarnegara, termasuk penyelundupan narkotik, terorisme, dan pendanaan bagi terorisme.
Sementara itu, di bidang pendidikan, Indonesia melalui kerja sama bilateral, membantu Laos pada pengembangan kapasitas di berbagai sektor, melalui beasiswa dan pelatihan bagi siswa Laos.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement