Liputan6.com, Jakarta Sebuah perusahaan untuk berhasil haruslah kompetitif. Salah satu kuncinya adalah melalui karya inovasi. Sebagai perusahaan, PLN menyadari betul bahwa ide-ide kreatif bisa muncul darimana saja, dari karyawan dengan jenjang karir manapun. Karenanya, setiap tahun sejak 1999 menjelang Hari Listrik Nasional yang diperingati setiap tanggal 27 Oktober, PLN selalu menggelar ajang lomba karya inovasi. Seiring dengan berjalannya waktu, lomba karya inovasi ini dikemas dengan lebih kreatif dan menarik, yakni melalui Learning, Innovation, Knowledge & Exhibition (LIKE).
Tahun ini, ajang LIKE yang berlangsung pada 17-19 Oktober 2017 menyuguhkan Seleksi Penghargaan Karya Inovasi Pegawai, Knowledge Sharing, Innovator Talkshow, Festival Budaya, dan PLN Expo.
Baca Juga
"Acara ini sebenarnya bisa menjadi bukti PLN memberikan wadah yang bisa melahirkan inovasi baru yang akan berujung kepada efisiensi. Kami percaya sebuah perusahaan akan tetap hidup dan terus belajar untuk meraih keunggulan yang kompetitif," kata Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman, mewakili Direktur Utama PLN Sofyar Basir, saat meresmikan LIKE PLN 2017, di Kantor Pusat PLN, Jakarta.
Advertisement
LIKE PLN merupakan transformasi dari KNIFE (Knowledge, Norm, Innovation, Festivasl and Exhibition) yang telah dilaksanakan sejak tahun 2009. Melalui LIKE PLN diharapkan terbentuk budaya pengelolaan pengetahuan yang menghasilkan produk-produk inovasi yang diimplementasikan di lingkungan perusahaan. Dengan pelaksanaan kegiatan LIKE PLN, manajemen PLN mendorong dan merangsang para pegawai untuk terus melakukan inovasi dalam bekerja serta mampu menerapkan inovasi dalam membantu penyelesaian pekerjaan di unit-unit PLN.
Syofvi memastikan, saat ini PLN memang mengarah pada upaya untuk menurunkan Biaya Produksi Listrik (BPP). Melalui inovasi yang ada, ia yakin bisa membantu efisiensi dan pada akhirnya bisa meningkatkan penjualan perusahaan.
Dirjen Penguatan Inovasi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan (Kemenristekdikti) Jumain Appe menilai inovasi bisa meningkatkan efisiensi. "Karena memang semua itu kan intinya perubahan ya jika tujuannya akan menghasilkan efisiensi. Kita dituntut bagaimana caranya melakukan proses inovasi dalam pelaksanaannya untuk memberikan kinerja yang lebih baik nantinya," kata Jumain.
Hal itu juga menurutnya akan menuju ke persaingan yang ada namun bisa diatasi dengan pengembangan inovasi yang bisa dilakukan oleh PLN. Jumain menilai, pengetahuan yang dimiliki untuk membuat produk baru bisa meningkatkan daya saing PLN ke depannya. "PLN itu kan produknya adalah servis, bagaimana memberikan pelayanan yg baik. Karena kalau kita mau meningkatkan kinerja pelayanan kita tentunya harus ada terobosan baru," ujar Jumain.
Menurut dia, ada sasaran utama dalam bidang ketenagalistrikan yang perlu dikejar. Pertama, sumber daya manusia dan kedua adalah teknologi. Untuk bidang SDM, Kemristekdikti sedang fokus memprogramkan advokasi spesialisasi bidang kelistrikan melalui politeknik serta sekolah kejuruan lainnya. Sementara untuk menggenjot pengembangan teknologi bidang kelistrikan saat ini beberapa inovasi dikembangkan untuk komponen-komponen serta suku cadang perangkat kerasnya.
Pada ajang LIKE PLN 2017 terdapat 357 karya inovasi pegawai PLN dan anak perusahaan yang terdiri dari beragam kategori. Beberapa diantaranya seperti pembangkitan, transmisi, distribusi, technical support, nontechnical support aplikasi, dan nontechnical support manajemen.
Kepala Satuan Komunikasi Korporat, I Made Suprateka menjelaskan, tujuan diadakannya LIKE PLN untuk mendorong dan merangsang para pegawai agar terus berinovasi dalam bekerja serta mampu menerapkannya dalam membantu penyelesaian pekerjaan di unit-unit PLN.
“PLN akan terus berinovasi dan menanamkan budaya pembelajar kepada para pegawainya. Namun kami juga ingin berbagi pengetahuan dengan masyarakat. Oleh karena itu, karya-karya inovasi pegawai akan dipamerkan dalam PLN Expo pada 18 sampai 19 Oktober 2017 di Plaza Terbuka PLN Kantor Pusat,” ungkap Made.
Pada LIKE 2017, ada 357 karya inovasi pegawai PLN dan Anak Perusahaan yang terbagi menjadi lima kategori, yaitu Pembangkitan, Transmisi dan Distribusi, Technical Support, Non-Technical Support Aplikasi dan Non-Technical Support Manajemen. Saving dari karya-karya ini mencapai Rp 1.348.930.000.000, dimana 50 karya di antaranya akan memasuki tahap seleksi final di ajang LIKE 2017.
Tercatat jumlah karya inovasi setiap tahunnya, sampai tahun 2017, jumlah karya inovasi yang dihasilkan sebanyak 3.263 karya dari seluruh unit PLN di Indonesia. Dari jumlah tersebut, hingga tahun 2017 ada 518 karya inovasi yang dimanfaatkan PLN dan Anak Perusahaan. Salah satunya adalah Penerangan Sementara Otomatis (PESO) dari PLN Distribusi Jawa Tengah & DIY.
PESO sudah diimplementasikan oleh seluruh Kantor Rayon di PLN Disjateng & DIY Untuk melindungi Hak Kekayaan Intelektual karya inovasi, saat ini tercatat ada 7 karya inovasi yang sudah memperoleh paten, 3 memperoleh hak cipta dan 25 karya inovasi yang sedang dalam proses sertifikasi paten. Karya inovasi yang berupa prototipe dan siap diproduksi massal berjumlah sekitar 59 unit.Sejumlah karya inovasi juga memperoleh penghargaan eksternal, mulai dari Satya Lencana Presiden RI, Menteri ESDM, Museum MURI, HAKI. Bahkan baru-baru ini anak perusahaan PLN yakni PJB memperoleh penghargaan dari ASIAN Power Award tahun 2017.
Pada LIKE kali ini PLN juga akan meluncurkan Jurnal Energi dan Ketenagalistrikan yang berisikan makalah ilmiah mengenai teknologi dan pengelolaan energi kelistrikan dari seluruh Indonesia dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia. Tujuan diterbitkannya Jurnal Energi dan Ketenagalistrikan adalah sebagai wadah publikasi dan diseminasi penelitian ilmiah yang berkaitan dengan energi kelistrikan serta untuk mengelola hasil-hasil pengetahuan di bidang kelistrikan yang tersebar di seluruh. Jurnal ilmiah ini menargetkan segmen pembaca untuk para praktisi dan ahli di bidang kelistrikan di Indonesia. Penerbitan dilakukan secara berkala setiap tahunnya.
(*)